Tanda Pertama
Apakah dia cenderung manja? Apakah dia pernah mencontek ketika ujian atau membayar seseorang untuk menyelesaikan tugas kuliah? Jika dia terbiasa melewati hidupnya dengan kemudahan (uang), dia percaya bahwa aturan tidak berlaku baginya. Dia begitu mudah mendapatkan yang dimau, jadi mengapa harus berhenti mendapatkannya, termasuk soal laki-laki?
“Dia kemungkinan selingkuh. Sebab, ia berpikir layak memenuhi semua kebutuhannya, tidak peduli siapa yang akan ia lukai,” kata Shirley Glass, Ph.D., psikolog, pakar perselingkuhan, dan penulis Not Just Friends: Protecting Your Relationship from Infidelity and Healing from the Trauma of Betrayal.
“Dia mungkin memiliki sedikit pemahaman tentang bagaimana Anda akan marah jika menemukannya selingkuh karena dia terlalu egois untuk memikirkan perasaan Anda,” tambahnya.
Jadi, bagaimana mengetahui ia berpotensi selingkuh? Shirley menyarankan, perhatikan bagaimana dia menghadapi masalah. Apakah dia menyalahkan orang lain ketika terjadi kekeliruan daripada mengambil tanggung jawab sendiri? Jika ia tidak dapat melihat bagaimana tindakannya memengaruhi orang lain, dia tidak akan berkata, “Wah, bagaimana dengan perasaan kekasih saya?” ketika digoda laki-laki lain.
Tanda Kedua
Apakah dia lebih banyak bekerja bersama laki-laki? Apakah dia kerap pulang terlambat; di kantor, makan malam dengan klien, atau perjalanan bisnis? Apakah ia menghasilkan banyak uang? Adalah hal baik berkencan dengan seorang wanita yang punya ambisi –setidaknya Anda dan anak-anak nantinya tidak akan kesulitan meminta barang mahal–, tapi lingkungan kantor demikian dapat membuka jalan perselingkuhan.
Menurut Shirley, studi menunjukkan bahwa orang-orang paling banyak berselingkuh dengan rekan kerja. “Tidak hanya orang-orang dengan minat yang sama berdampingan setiap hari, tetapi waktu yang dihabiskan bersama biasanya ketika mereka dalam kondisi paling energik dan terbaik,” jelasnya.
Sayangnya, semakin besar isi dompetnya, ia akan lebih sibuk dan nyaman dengan teman-teman kantornya. Menurut sebuah studi yang dilakukan Jan Halper, Ph.D., penulis Quiet Desperation: The Truth About Successful Men, wanita kaya lebih sering selingkuh dibandingkan wanita dengan penghasilan pas-pasan, karena uang menjadi daya magnet kuat datangnya godaan laki-laki.
Namun sebelum curiga tak beralasan, sadari bahwa wanita yang berorientasi pada karier hanya menghabiskan waktu dengan pekerjaan, bukan dengan teman-teman laki-lakinya. Jika ia terdengar senang ketika Anda menelepon siang hari, mengajak Anda ke kantornya dan mengenalkannya kepada teman-teman, dia kemungkinan setia. Kecuali, ia lebih tertutup dengan pekerjaannya.
Tanda Ketiga
Apakah dia berusaha menebar pesona ke rekan kerja, kakak Anda, ataupun pramuniaga sebuah toko? Ketika Anda pergi ke pesta, apakah dia ingin sekali menjadi pusat perhatian? Teman-teman Anda dan keluarga mencintainya, dan ia selalu berhasil menghibur Anda. Bagaimana mungkin Anda tidak mencintainya?
Namun menurut Shirley, mulut manis harus diwaspadai, apalagi bila ia melakukannya pada laki-laki. “Wanita charming bertemu banyak laki-laki dan mudah baginya untuk memenangkan hati mereka. Jadi meski niatnya tidak selingkuh hingga ranjang, ia kemungkinan bersedia, karena sulit baginya untuk menolak,” katanya.
Untuk menentukan apakah wanita charming Anda akan selingkuh atau tidak, perhatikan bagaimana ia berinteraksi. Seorang wanita yang tidak ingin bermain mata dengan laki-laki lain akan lebih nyaman dengan ponselnya ketika Anda dengan teman laki-laki, misalnya.
Tanda Keempat
Apakah dia biasa hang out dengan wanita-wanita single? Apakah teman-temannya memaksa untuk ia ikut kegiatan wanita? Apakah teman-temannya mengalami masalah kesetiaan dalam hubungan? Sebuah studi baru-baru ini kepada 37.000 pria dan wanita menunjukkan bahwa ketika wanita melihat orang-orang di sekitarnya putus dari pasangan mereka, ia cenderung untuk melakukan hal yang sama.
“Teman-teman wanitanya mungkin tidak hanya akan menggodanya untuk benar-benar mengajaknya selingkuh. Paling tidak, mereka akan menutupi perselingkuhannya dari Anda,” tutur Shirley.
Namun, tidak perlu melarangnya bergaul dengan teman-teman single jika dia mampu menjaga kesetiaan hubungan. “Dia harus bisa menjaga keseimbangan antara Anda dan teman-temannya,” kata Shirley.