Beberapa malam yang lalu, pemuda yang tak disebutkan namanya itu terlihat keluar dari mobil mewah Porsche hanya untuk menggelar lapak di trotoar. Dia ditemani seorang wanita yang kemungkinan adalah asistennya.
Para pejalan kaki sempat dibuat heran dan penasaran dengan pemandangan yang kontras tersebut. Seorang pedagang kaki lima mengendarai Porsche gres, berkeliling cari tempat untuk berjualan.
Saat ditanya, pemuda itu menjelaskan, "Aku berjualan slayer demi mendapatkan uang untuk membeli bensin mobilku itu."
Kepada wartawan, dia mengatakan bahwa ayahnya baru saja menghadiahkan Porsche tersebut. Jadi dia merasa tidak enak minta uang untuk membeli bensinnya juga.
Teman wanitanya menambahkan, dengan berjualan seperti ini, selain menambah uang saku, juga memperkaya pengalaman bisnis dan kewirausahaan.
Diakui, niat pemuda itu sungguh mulia. Tapi berjualan di trotoar seperti itu jelas dilarang oleh pemerintah Shaoxing. Namun saat polisi lewat, pemuda itu acuh saja.
Semakin larut, banyak orang yang mengerumuni dagangan dan mobil pemuda tersebut. Akhirnya, dia dan asistennya pindah ke lokasi lain.
Banyak yang menuduh aksi pemuda itu hanyalah cara anak-anak kaya untuk merasakan kehidupan orang miskin. Karena tidak mungkin pedagang kaki lima bisa membeli mobil semewah itu.
