Berikut merupakan sebagian contoh orang-orang yang mendadak menjadi kaya raya karena kejadian yang tidak disengaja.
Percy Spencer adalah seorang sarjana teknik asal Amerika yang ditugaskan untuk meneliti sebuah mesin yang dapat mendeteksi pesawat musuh pada Perang Dunia 2 silam.
Pada waktu penelitiannya, dia secara tidak sengaja melelehkan sebuah permen di sakunya karena gelombang mikro yang terpancar dari mesin pendeteksi pesawat itu. Dia kemudian mencobanya pada jagung dan telur.
Akhirnya dia dan teman-temannya menyadari bahwa hal itu bisa dijadikan alat untuk memasak. Dia mengamankan temuannya itu dan mematenkannya pada tahun 1940. Dan penjualan produk itupun laris manis sampai saat ini.
Mestral adalah seorang insinyur berkebangsaan Swiss. Pada suatu pagi yang cerah, dia berjalan melewati pedesaan. Dalam perjalanannya itu dia mengalami kesulitan saat harus melepas rontokan bunga thistle pada bajunya.
Dia pun berpikir bahwa hal itu mungkin bisa dijadikan sebuah temuan yang berguna. amenggunakan sebuah mikroskop, dia mempelajari rontokan thistle tersebut dan menemukan apa yang membuat tumbuhan itu lengket.
Dengan blatar belakang ilmuwan yang dimilikinya, dia pun menjadikannya sebuah produk yang ia namakan Velcro. Pada akhir 1950, dia mulai menjual produk itu. Pada tahun 1970, produk ini laris manis di pasar dunia hingga sekarang.
Arthur Fry, seorang ilmuwan Amerika yang pada suatu hari minggu tahun 1973 di sebuah gereja, menemukan ide brilian ini.
Arthur mengalami momen tidak menyenangkan saat dia selesai membaca buku, dan saat dia ingin meneruskan membaca keesokan harinya dia lupa harus meneruskan dari halaman keberapa.
Dia pun berimajinasi jika saja dia menempelkan sebuah kertas kecil di antara halaman itu, hal itu akan menjadi pengingat yang lebih baik. Dan karena imajinasinya itulah dia menciptakan suatu produk yang akhirnya membuat dirinya kaya raya.
4. Joseph McVicker: Play-Doh
Tahukah anda, mainan 'malam' berwarna yang biasanya dipakai sebagai mainan anak-anak? Pada tahun 1952, seorang pria bernama Joseph McVicker hanyalah seorang pegawai biasa yang bekerja pada perusahaan bernama Kutol.
Pada suatu hari, adik ipar wanitanya menggagas suatu ide. Sang adik mengumpulkan cairan pembersih racun di tempatnya bekerja. Joseph pun melihat ini sebagai peluang bisnis untuk menghasilkan uang.
Dia pun memberikan pewarna ke sebuah adonan yang membuat adonan itu menarik. Beberapa waktu setelah itu, Joseph mendirikan sebuah perusahaan dan mendapatkan untung jutaan dollar.
5. Robert Chesebrough: Vaseline
Robert Chese Brough baru berumur 22 tahun saat dia memutuskan untuk bekerja di industri minyak. Pada suatu hari, dalam suatu sumur minyak, dia menemukan suatu cairan minyak yang biasanya disebut sebagai salah satu bahan batang lilin.
Namun dia melihat bahwa bahan tersebut dapat menyembuhkan luka pada kulit manusia. Jiwa kewirausahaannya mendorong dia untuk membawa bahan itu ke rumah dan menelitinya.
Setelah beberapa percobaan dan gagal, dia berhasil mengekstrak petroleum jelly yang akhirnya menjadi bentuk awal dari Vaseline. Pada tahun 1880, Robert mendadak kaya setelah dia menjual hasil penemuannya itu.
6. Leo Hendrik Baekeland: Bakelite
Pada tahun 1907, seorang ahli kimia Belgia bernama Leo Baekeland menemukan polimer Bakelite. Polimer ini merupakan bahan penting untuk peralatan dapur, radio dan telepon.
Dia secara tidak sengaja menemukannya saat berencana membuat pengganti lak (pelapis kayu), namun gagal. Dia pun mencoba memanaskan elemen gagal itu pada sebuah teko besi dan tidak menyangka dia telah menemukan Bakelite.
Pada tahun 1910, dia membangun perusahaan di bidang peralatan dapur dan tidak membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan profit jutaan dolar.
7. Roy Plunkett: Teflon
Roy Plunkett merupakan seorang ilmuwan asal Amerika yang pada tahun 1938 tidak sengaja menemukan bahwa Freon yang dibiarkan begitu saja dapat berubah mengeras dan berwarna seperti putih lilin.
Namun bukannya membuangnya, dia memutuskan untuk meneliti dan menemukan bahwa material tersebut mengandung sesuatu yang tidak biasa.
Pada tahun 1945, ide tersebut dia beri merk dagang dan dalam beberapa tahun perusahaannya memperoleh profit miliaran dollar. Dia menyatakan pensiun pada tahun 1975.
8. William Henry Perkin: Mauveine
Henry Perkin adalah seorang ahli kimia asal Inggris yang menemukan Mauveine, pewarna sintetis pertama, saat dia berumur 18 tahun. Dia menemukan pewarna tersebut secara tidak sengaja saat mencoba memproduksi obat untuk malaria.
Tidak lama setelah itu, dia mempatenkan proses pembuatannya, dan satu tahun kemudian dia membangun sebuah pabrik bernama Greenford Green.
Ia memulai bisnisnya dengan menjual pewarna tersebut dan cukup laris. Pada akhir tahun 1860, Mauveine telah tersebar di seluruh negara dan William menjadi miliuner sebelum berumur 36 tahun.
Dia kemudian menjual perusahaannya untuk membeli sebuah laboratorium untuk melakukan penelitian lainnya.
9. Harry Coover: Super Glue
Hal paling lucu dibalik penemuan lem super paling populer sedunia ini adalah bahwa sebenarnya lem ini terbuat karena kegagalan sebuah eksperimen yang dilakukan oleh ahli kimia bernama Harry Coover.
Pada awalnya, pria ini bereksperimen membuat sebuah gun sight (kaca pembidik pada senjata) yang terbuat dari plastik menggunakan senyawa kimia cyanoacrylate.
Namun eksperimen itu gagal total dan berakhir menjadi lem berkekuatan super yang dinamakan 'Super Glue'. Produk ini menjadi sangat populer dan laris di pasar dan terjual sebanyak 2 triliun produk hingga sekarang. Hal ini merupakan kegagalan paling menguntungkan yang pernah ada.
10. Frank Epperson: Popsicle
Pada tahun 1905, seorang bocah bernama Frank Epperson secara tidak sengaja meletakkan campuran air dan bubuk soda dengan sebuah tongkat kecil di dalam sebuah gelas.
Dia tidak tahu kalau hal itu adalah awal mula ditemukannya es lolipop. Namun demikian, baru pada tahun 1923, dia merealisasikan kejadian itu menjadi sebuah ide.
Pada mulanya Frank membuka sebuah toko minuman dan menjual es lolipop yang saat itu dinamakan "Eppsicles". Selanjutnya, es ini berubah nama dan dipatenkan oleh perusahaan Popsicle. Pada tahun 1928, penjualan Popsicle tersebut lebih dari 60 juta kemasan di seluruh dunia.