Dikutip dari AFP, Jumat (8/8/2013), jumlah utang ini adalah sampai 30 Juni 2013. Jepang saat ini menjadi negara dengan utang terbesar dibandingkan dengan negara-negara industri lainnya. Jumlah utang Jepang mencapai dua kali lipat dari ukuran PDB negaranya.
Utang-utang ini terdiri dari surat utang (obligasi) jangka pendek dan panjang, juga pinjaman-pinjaman lainnya. Jumlah utang ini naik 1,7% dalam satu kuartal, dibandingkan kuartal sebelumnya. Pengumuman utang ini muncul setelah pemeirntah Jepang berencana memangkas anggarannya, dan mengontrol ketat pengeluaran negara.
Meski utang menggunung, namun Jepang tidak sedang dalam krisis utang seperti Eropa, ini karena utang-utang yang ditanggung Jepang memiliki bunga yang rendah.
Walaupun begitu, lembaga moneter internasional (IMF) memperingatkan Jepang untuk mewaspadai utang-utangnya. IMF juga meminta pemerintah Jepang untuk memperbaiki kinerja fiskal dan anggarannya, termasuk menaikkan tarif pajak agar pendapatan negara meningkat.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe tengah merencanakan untuk menaikkan sejumlah tarif pajak di negaranya dia kali lipat di 2015.
Jumlah utang Jepang ini jauh lebih tinggi dari utang pemerintah Indonesia yang mencapai Rp 2.036,14 triliun dengan rasio 24,7% terhadap PDB hingga Juni 2013. Namun pemberi utang terbesar ke pemerintah Indonesia sampai saat ini adalah Jepang.