Setelah melahirkan anak kedua, perut Dewi Ratnasari tak kembali mengecil dan kencang. Bahkan bergelambir. Padahal anaknya sudah berusia 2 tahun. Ia juga sudah rajin melakukan sit-up setiap pagi. Perempuan berusia 33 tahun ini juga menghindari minum air es, yang dia yakini bisa membuat perut besar. “Sekarang mau duduk di sofa yang rendah eungap pisan (sesak sekali, dalam bahasa Sunda),” ujar warga Kopo, Bandung, ini, Ahad pekan lalu.
Lain lagi cerita Regita Siwi Purnatalia, 25 tahun. Pegawai perusahaan asing di bilangan Bintaro, Jakarta Selatan, ini belum pernah melahirkan. Namun seperti Dewi, ia juga mengeluhkan kondisi perutnya yang besar. Regita pun rajin sit-up begitu bangun pagi. Ia juga sudah melakukan diet. “Tapi kok perut tetap besar,” katanya.
Menurut dokter spesialis olahraga dari Sport Clinic, Grace Tumbelaka, perut besar atau buncit dan menggelambir pada perempuan disebabkan oleh kendurnya otot perut karena beberapa sebab. Bisa karena hamil dan melahirkan, atau juga penambahan jumlah lemak tubuh, hingga proses penuaan.
“Menggelambir karena otot mengalami pengembangan saat hamil. Setelah melahirkan, otot memang kembali ke ukuran semula, tapi saat itu otot menjadi lemah,” ujar Grace, Rabu lalu. Begitu pula pada perempuan yang belum hamil. Perut sempat membesar, yang mungkin karena penumpukan lemak, lalu mengecil karena diet, tapi tetap menggelambir karena tidak dilatih.
Ia pun menyarankan, perempuan yang ingin mengecilkan dan mengencangkan perut sebaiknya tidak hanya melakukan sit-up. Sebab, sit-up hanya berperan untuk mengencangkan otot perut. Bila sit-up dilakukan saat perut masih besar, yang terjadi justru perut tersebut akan semakin besar. Karena otot perut dilatih menjadi kencang saat keadaannya sedang besar.
Karena itu, metode yang tepat, menurut Grace, adalah mengurangi jumlah lemak terlebih dulu. Caranya, dengan olahraga yang bersifat aerobik seperti jalan, lari, bersepeda, atau senam. Lemak yang dibakar di seluruh tubuh ini tentunya akan memberi pengaruh ke ukuran perut atau lingkar pinggang.
Namun, Grace menegaskan, jumlah lemak yang berkurang di dalam tubuh setiap orang akan berbeda-beda, tergantung metabolisme tubuh. “Makanya ada yang beratnya turun, tapi ukuran lingkar pinggangnya tidak, atau sebaliknya, beratnya tidak turun, tapi lingkar pinggangnya mengecil,” kata Grace.
Fit dengan Rumus FITT
Agar olahraga efektif mengurangi lemak tubuh, dokter spesialis olahraga dari Sport Clinic, Grace Tumbelaka, menyodorkan rumus latihan: FITT (frequency, intensity, time, type).
- Frequency olahraga yang harus dijalani adalah 3-5 kali seminggu.
- Intensity sebanyak 60-80 persen denyut jantung.
- Time atau lamanya 20-60 menit per latihan.
- Type atau jenis olahraga yang dilakukan bersifat aerobik, seperti jalan, naik sepeda, berjalan di atas lintasan mesin, senam aerobik, dan berenang.Bila rumus FITT ini dijalankan secara konsisten, lemak tubuh dapat dikurangi 2-4 kilogram per bulan. Setelah terjadi pengurangan lemak, baru pengencangan otot perut yang kendur dilakukan, yaitu dengan latihan beban untuk perut. Saat inilah latihan sit-up baru bisa diterapkan.Agar latihan beban efektif mengencangkan otot perut, latihan beban seperti sit-up dapat dilakukan 3-5 kali seminggu dengan repetisi atau pengulangan gerakan sebanyak 8-12 kali sekali latihan.“Bila latihan beban untuk perut seperti sit-up dilakukan secara konsisten, perut bergelambir setidaknya dapat dikurangi kendurnya dalam waktu 12 minggu,” ucap Grace.Dan untuk pembentukan perut agar bagus, juga harus diikuti dengan pola makan dan gaya hidup yang sehat. Artinya, tidak boleh diet habis-habisan, sementara asupan nutrisi untuk otot tidak terpenuhi