"Jadi bukan penyergapan, ada kesalahan perencanaan penerbangan dari Kolombo ke Singapura. Ada salah perhitungan bahan bakar tidak sampai," ujar Agus di Istana Negara, Jakarta, Selasa (21/5).
Dia melanjutkan, pilot kemudian mengajukan izin untuk mendarat di Aceh untuk mengisi bahan bakar. "Mereka izin mendarat di Aceh untuk isi bahan bakar," tandasnya.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menjelaskan, pendaratan pesawat asing di Aceh terjadi karena terdapat kesalahan teknis. Tidak ada upaya penyergapan yang dilakukan TNI Angkatan Udara.
"Itu hanya kesalahan teknis saja," ucapnya.
Pilot pesawat tersebut kemudian mengurus pembaruan izin untuk melintasi kawasan udara Indonesia. "Saat ini sudah ditangani bandara setempat," pungkasnya.
Seperti diberitakan, TNI Angkatan Udara Sultan Iskandar Muda Provinsi Aceh menahan sementara pesawat militer milik Amerika Serikat di Bandara Sultan Iskandar Muda, Senin, karena tidak memiliki izin terbang dalam wilayah Indonesia.
Komandan Pangkalan TNI AU Sultan Iskandar Muda Kolonel Pnb Supri Abu di Aceh Besar mengatakan bahwa keberadaan pesawat militer AS jenis Dornier seri 328 dari Srilanka menuju Singapura telah terlacak di radar di Lhokseumawe.