Ahok menceritakan, temannya itu mengingatkan jika galak-galak dan berani melawan arus maka bisa saja ada orang yang membunuh. Namun saran dari temannya itu tak dihiraukan.
"Yang kedua itu saya berani karena banyak teman-teman yang khawatir, banyak teman-teman yang eh hati-hati lu jangan macem-macem nanti banyak yang ancem bunuh, eh temen yang satu lagi bilang enggak usah takut semua orang pasti mati. Kalau lu mati sekarang lu udah ngetop, nama lu udah dicatat, lu mati dibunuh karena dibela rakyat, ya lu untung, jadi saya kira bener juga, mati pun untung," kata Ahok usai bertemu dengan siswa Sekolah Staf dan Pimpinan Perwira Tinggi (Sespimti) Polri di Balai Kota Jakarta, Jumat (8/3).
Bahkan, saat menerima siswa Sespimti itu sampai ada yang menanyakan mengapa begitu berani. Apa tidak takut?
"Saya bilang, pak saya ini bukan pemberani, pak. Semua orang takut mati, pak. Cuma saya ini sudah lewat takutnya pak. Kalau saya takut mati ya tidak memungkinkan saya hidup lebih lama," ujar Ahok.
Ahok mengaku tidak gentar jika ada orang yang mengancam. Ia siap mati untuk membela rakyat.
"Bahasa kerennya apa? Ya kalau kita mati, ya untung, semua orang mati bawa nama, kita akan dikenang sebagai orang dibunuh gara-gara belain rakyat. Kalau kita hidup, kerja kita menuhin otak, perut, dompet rakyat. Itu aja sih," tandasnya.