Meskipun kediamannya kebanjiran, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memilih tidak mengungsi dengan alasan untuk memastikan evakuasi warga.
Saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (19/1/2013) pagi, Basuki menjelaskan, ia memilih untuk tak mengungsi karena merasa memiliki tanggung jawab untuk membantu dan memastikan kelancaran proses evakuasi sekitar 1.500 warga yang terkena dampak banjir di sekitar rumahnya, di Pantai Mutiara, Jakarta Utara.
Untuk diketahui, ketinggian banjir di wilayah ini mencapai dua meter. Dengan begitu, akses jalan menuju atau keluar hampir dipastikan putus. "Ya bagaimana, kalau ngungsi nanti tambah susah. Di sini ada 1.500-an warga, harus kita evakuasi," kata Basuki.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menyampaikan, sejak kemarin sore hingga pagi hari ini ribuan warga telah diungsikan ke Sport Club Pantai Mutiara, dan sebagian lagi menempati Rumah Susun (Rusun) Waduk Pluit milik Pemerintah Provinsi DKI. Walau demikian, rusun yang baru selesai dibangun itu belum dilengkapi fasilitas pendukung, seperti listrik dan sumber air bersih.
"Kondisinya terkepung banjir. Tapi makanan dan bantuan lain sedang dalam perjalanan. Sebagian warga kumpulkan baju juga," ujarnya.
Sebagai informasi, banjir yang menggenangi permukiman di Pantai Mutiara dipicu meluapnya air dari Waduk Pluit. Luapan air itu berasal dari Kanal Banjir Barat dan jebolnya tanggul di Latuharhary, Jakarta Pusat.