Berdasarkan WHO, penyakit yang disebabkan oleh banjir bisa dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu penyakit bawaan air (water-borne disease) dan penyakit yang ditularkan melalui air (vector-borne disease).
Penyakit bawaan air (water-borne disease) bisa disebabkan oleh hal-hal berikut ini:
Bakteri dan parasit
Penyakit bawaan air terjadi ketika air banjir yang mengalir membawa bibit-bibit parasit dan bakteri berbahaya, misalkan bakteri E Coli yang terbawa dari sanitasi. Ketika air yang mengandung bakteri dan parasit menciprat ke wajah, tubuh, tangan, dan mulut, maka bisa dipastikan seseorang akan mengalami penyakit akibat bakteri atau parasit tersebut.
Penyakit bawaan air terjadi ketika air banjir yang mengalir membawa bibit-bibit parasit dan bakteri berbahaya, misalkan bakteri E Coli yang terbawa dari sanitasi. Ketika air yang mengandung bakteri dan parasit menciprat ke wajah, tubuh, tangan, dan mulut, maka bisa dipastikan seseorang akan mengalami penyakit akibat bakteri atau parasit tersebut.
Selain itu, penyakit seperti hepatitis A, tetanus, kolera, diare, dan lainnya juga bisa ditularkan lewat air banjir. Hal ini bisa terjadi ketika air banjir yang membawa parasit dan bakteri masuk ke tubuh seseorang melalui luka yang terbuka.
Jamur
Berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention, jamur yang terbawa oleh air ketika banjir bisa menyebabkan beberapa reaksi, seperti alergi, masalah pernapasan, hingga kematian. Ketika air menggenang dalam waktu 24 jam, jamur juga bisa kembali tumbuh di sekitar tempat yang terendam banjir. Ada baiknya Anda mewaspadai tempat-tempat yang tumbuh jamur, atau menjauhkan diri dari air jika memiliki alergi tertentu.
Sementara itu, penyakit yang diakibatkan oleh air yang menggenang (vector-borne disease) adalah sebagai berikut.
Berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention, jamur yang terbawa oleh air ketika banjir bisa menyebabkan beberapa reaksi, seperti alergi, masalah pernapasan, hingga kematian. Ketika air menggenang dalam waktu 24 jam, jamur juga bisa kembali tumbuh di sekitar tempat yang terendam banjir. Ada baiknya Anda mewaspadai tempat-tempat yang tumbuh jamur, atau menjauhkan diri dari air jika memiliki alergi tertentu.
Sementara itu, penyakit yang diakibatkan oleh air yang menggenang (vector-borne disease) adalah sebagai berikut.
Malaria
Air yang menggenang terlalu lama, terutama air kotor karena banjir, bisa dijadikan sarang oleh nyamuk. Untuk itu, waspadai tempat-tempat yang memungkinkan dijadikan sarang nyamuk. Selain itu, sediakan obat nyamuk atau lotion pengusir nyamuk untuk mencegah wabah penyakit malaria.
Air yang menggenang terlalu lama, terutama air kotor karena banjir, bisa dijadikan sarang oleh nyamuk. Untuk itu, waspadai tempat-tempat yang memungkinkan dijadikan sarang nyamuk. Selain itu, sediakan obat nyamuk atau lotion pengusir nyamuk untuk mencegah wabah penyakit malaria.
Hipotermia
Air dingin biasanya akan menyedot hangat tubuh manusia, terutama jika seseorang terendam banjir terlalu lama. Hal ini akan menyebabkan hipotermia. Untuk mengurangi risiko hipotermia, gunakan sepatu karet tinggi, serta jangan terlalu lama terendam air. Jika Anda harus berkegiatan sambil terendam air, sering-seringlah keluar dari air dan sering ganti pakaian Anda.
Air dingin biasanya akan menyedot hangat tubuh manusia, terutama jika seseorang terendam banjir terlalu lama. Hal ini akan menyebabkan hipotermia. Untuk mengurangi risiko hipotermia, gunakan sepatu karet tinggi, serta jangan terlalu lama terendam air. Jika Anda harus berkegiatan sambil terendam air, sering-seringlah keluar dari air dan sering ganti pakaian Anda.
Trench foot
Trench foot adalah kerusakan anggota badan terutama kaki akibat kelembapan atau suhu dingin. Awalnya kaki akan terlihat pucat, nadi tidak terlihat dan detaknya tidak teraba. Setelahnya kaki akan merasa kesemutan, kaku, dan berat. Kemudian kaki akan membengkak, merah, dan terasa sakit.
Trench foot adalah kerusakan anggota badan terutama kaki akibat kelembapan atau suhu dingin. Awalnya kaki akan terlihat pucat, nadi tidak terlihat dan detaknya tidak teraba. Setelahnya kaki akan merasa kesemutan, kaku, dan berat. Kemudian kaki akan membengkak, merah, dan terasa sakit.
Untuk menghindari penyakit-penyakit di atas saat banjir, pastikan untuk selalu menutup luka dengan rapat, atau tidak membiarkan luka terkena air banjir yang tidak bersih. Tak hanya itu, Anda juga harus menjaga kebersihan tubuh, terutama tangan, wajah, dan mulut dari air banjir yang terkontaminasi bakteri.
Pastikan juga untuk sering mengganti pakaian atau kaos kaki, serta sepatu yang basah. Sering-seringlah mengecek keadaan kaki dan tubuh Anda setidaknya sehari sekali untuk melihat gejala penyakit atau luka terbuka yang bisa menjadi pintu masuk bagi parasit berbahaya.