1. Budget Plan
untuk budget plan ini menurut saya adalah hal yang paling penting, buat anda yang budgetnya unlimited saya rasa budget plan bisa di skip aja. tapi buat anda yang dana nya mepet alias pas-pasan (kaya waktu gw bangun rumah kemaren) harus ditentukan diawal jumlah dana yang akan kita keluarkan berapa. misalkan dana cash berapa, pinjaman lunak, KPR, dsb.setelah kita tahu total dana yang kita siapkan baru melangkah ke tahap selanjutnya
2. Rencana Rancang Bangun
Apabila rencana anggaran sudah disiapkan selanjutnya anda memperkirakan bangunan seperti apa yang di inginkan (modern, minimalis, mediteran). cari gambar2 di internet sebagai patokan, diskusikan dengan istri, ayah, atau keluarga. cari masukan mengenai kelebihan dan kekurangan dari jenis rumah tersebut. tentukan juga di awal apakah anda langsung membangun full finishing, pagar, penampungan air, pemanas, taman, dll (diluar bangunan utama) karena akan berpengaruh besar ke budgeting
3. menentukan ukuran rumah
untuk menentukan ukuran rumah kita melihat dari dana total yang akan kita keluarkan. sebagai contoh ilustrasi dibawah ini untuk penentuan ukuran rumah. misalkan dana yang akan kita keluarkan adalah Rp. 300 juta, maka hal pertama kita kalkulasi kebutuhan diluar bangunan yang saya sebutkan di nomer 2 tadi, seperti Pagar, IMB, Listrik PLN, PAM, penampungan air, taman, biaya gambar arsitek, dll misalkan untuk kebutuhan tersebut membutuhkan anggaran Rp. 40 juta. berarti kita masih punya dana sebesar Rp. 260 juta rupiah untuk bangunan utama. ambil 80% dana untuk bangunan utama dan 20% untuk alokasi pembengkakan biaya (jika anda good planner mgk bisa 90 %, jika anda ragu dan mungkin bisa 70% dari nilai dana untuk bangunan utama). berati kita dapatkan dana
- Bangunan Utama : 80% X 260 Juta = 208 juta
- Alokasi dana cadangan : 20% X 260 Juta = 52 juta
sebelum menentukan ukuran cari tahu di kota anda perkiraan biaya untuk membangun /m2 berapa.
mungkin bisa ditanyakan ke temen yang sedang membangun. sebagai informasi ketika saya membangun di januari – agustus 2011 biaya per m2 bangunan adalah 2.3 juta/m2 (material sudah bagus menurut saya, kusen + pintu Jati,american std, cat dulux, batu bata, tinggi lantai ke atap 4 meter, dll). misalkan biaya masih 2.3 juta/m2, maka ukuran bangunan yang akan kita bangun adalah 90 m2
4. Gambar Arsitek
setelah semua hal diatas sudah dipersiapkan, maka langkah selanjutnya mencari arsitek yang anda percaya untuk mengaplikasikan semua yang anda inginkan kedalam gambar. Jika anda tidak mengerti bangunan sebaiknya anda harus menggunakan arsitek untuk mengaplikasikan keinginan anda. Uang yang kita keluarkan untuk biaya arsitek tidak terbuang percuma karena semua detail perencanaan pembangunan tertuang di gambar. jadi untuk pemborosan material dan bongkar pasang struktur bangunan bisa di hindari. setelah gambar selesai, pahami betul isi dalam gambar, tanyakan kepada arsitek anda jika anda tidak paham gambar tersebut. lebih baik lagi jika anda mampu untuk membayar lebih si arsitek dengan mengawasi proses pembangunan rumah anda.
5. Mencari Tukang Rumah
Pencarian tukang ini biasanya lumayan sulit. tanyakan ke beberapa teman mengenai referensi tukang yang bagus. terutama jika anda tidak punya waktu untuk mengawasi fulltime proses pembangunan rumah anda. cari tukang yang rajin, jujur dan capable (tukang batu, anyam besi, listrik, dsb) tentang tugasnya. pastikan dia tetap bekerja walaupun sedang tidak anda awasi. cari tukang yang 1 paket dengan kepala tukangnya sebagai mandor. semua tukang anda harus saling mengenal agar komunikasi pekerjaan berjalan dengan baik. pemilihan tukang yang yang tidak baik akan membuat kacau proses pembangunan, rumah anda tidak sesuai gambar, dan tentunya biaya yang anda keluarkan menjadi jauh membengkak.
6. Berburu Material
Hal pertama yang harus anda cari adalah kusen + pintu. perkirakan kusen sudah jadi ketika pondasi rumah anda selesai. pemasangan kusen yang paling baik adalah bersamaan dengan pemasangan bata. selanjutnya persiapkan material untuk memulai pembangunan pondasi (batu kali, batu bata, semen, besi, pasir, dsb). cari toko material yang memberikan harga termurah disekitar kediaman anda. selisih sedikit harga akan sangat berarti karena anda akan membeli terus menerus dalam jumah yang banyak. beli material untuk keperluan kurang dari 5 hari. apabila anda membeli material dalam jumlah yang sangat banyak sekaligus, selain masalah dalam penyimpanan, kualitas material tersebut juga akan berkurang terutama semen. sebagai tips dari saya untuk material pasir, batu kali, kayu, batu bata belilah di tempat khusus penjual tersebut. jangan membeli di toko material, biasanya untuk material tersebut kualitasnya kurang bagus ditoko material dan harganya pun sedikit lebih mahal jika membeli di toko material.
7. Pemilihan Asesories
Selain bahan bangunan (semen, pasir, batu, besi, dll), pemilihan material asesoris juga merupakan hal yang tidak kalah rumit. pemilihan closet, kran, sink wash, wastafel, keramik, batu alam, stop kontak, kabel, down light, lampu taman, lampu hias, kunci, handle, dll lumayan memakan waktu dan biaya. gunakanlah waktu luang anda untuk jalan-jalan ke supermarket bangunan. bandingkan harga material yang anda butuhkan dibeberapa supermarket untuk mencari harga termurah (mitra10, bazar bangunan, dll). sering-sering lah berkunjung ke tempat itu. Jika anda beruntung anda bisa menemukan material yang anda cari sedang ada diskon. sebagai tips dari saya untuk semua hal tentang kelistrikan bisa anda cari di toko kenari mas jl salemba, jakarta pusat depan UI salemba. dibanding di supermarket bangunan seperti mitra10, bazar bangunan, depo bangunan, harga di toko kenari mas jauh lebih murah
Mungkin itu saja tips membangun rumah dari saya, semoga bisa membantu anda semua untuk membangun rumah yang anda idamkan dengan hasil yang bagus dan biaya yang pantas. SELAMAT MEMBANGUN …….