"Jadi di tanggal 20 September nanti, bagi warga Betawi silakan keluar dari Betawi kalau tidak memilih orang Betawi," kata Nachrowi di Jakarta, Senin (10/9).
Ketua Badan Musyawarah Betawi ini meminta warga untuk mempertimbangkan lagi pasangan calon yang hanya bicara konsep dan tidak bisa mengurus Lebaran Betawi.
"Warga Jakarta ini gak mau beli pepesan kosong, mereka pengen tahu isinya," kata Nara, sapaan akrabnya.
Nara mengatakan, Lebaran Betawi ini diadakan berkat kolaborasi dan kerja keras Pemda DKI dan Bamus Betawi.
"Inilah karya yang kita laksanakan berdasar Undang-undang nomor 29 tahun 2007 untuk Jakarta, bahwa pemerintah daerah berkewajiban melestarikan budaya betawi dan budaya lainnya di Jakarta," ujarnya.
Kalau ada yang orang ingin mencoba mengatur Lebaran Betawi, kata Nara, hendaknya dia belajar lagi. Sebab, Lebaran Betawi sudah teratur dengan rapih.