Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti dan Direktur Eksekutif Perkumpulan Pemilu untuk Demokrasi Titi Anggraini, Senin (16/7) di Jakarta.
Kendati kampanye putaran pertama relatif bersih dari kampanye berbau SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan), kata Ray, hal itu mulai muncul menghadapi putaran kedua. Titi juga menyesalkan mulai munculnya kampanye berbau SARA.
Karena itu, Ray meminta Panwas Pilkada DKI tegas menindak kemungkinan ini. "Jangan sampai isu SARA mencederai Pilkada DKI, ibu kota Indonesia yang menjunjung Bhinneka Tunggal Ika," katanya.