JAKARTA--Bimbim "Slank" rupanya tidak terkejut Joko Widodo atau Jokowi menang dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta, pada 11 Juli 2012, lalu. Ia sudah menduganya. Sebab, ia percaya masyarakat ibukota menginginkan perubahan.
"Dari awal gua sudah bilang, enggak perlu didukung sudah menang deh si kotak-kotak. Gua lebih melihat ini sebagai simbol perlawanan. Orang Jakarta pingin berubah," ucapnya, Senin, (16/7/2012), saat ditemui di jalan Potlot, Duren Tiga, Jakarta Pusat.
Orang Jakarta, lanjut dia, merupakan pemilih yang cerdas. Mereka sudah tidak peduli dengan latar belakang pasangan calon. Terbukti, Jokowi, yang berasal dari Solo, Jawa Tengah mampu mengungguli Fauzi Bowo.
"Mereka enggak peduli dengan latar belakang etnik, ras, soal agama. Itu sudah enggak dilihat lagi. Jadi ini kecerdasan," terangnya.
Menurutnya, adanya upaya yang menyudutkan Jokowi menjelang putaran kedua, terkait dugaan kecurangan pada pemilihan gubernur putaran pertama, sama sekali tidak akan berpengaruh apa-apa.
"Itu biasalah. Cuma orang Jakarta cerdas sih. Hal-hal kaya gitu, justru bisa jadi bumerang. Kita bisa nilai kok, calon pemimpin yang kita inginkan," ucapnya. Namun, ia tidak mau memprediksi siapa yang menang dalam putaran kedua.
"Pastinya simbol perlawanan bakal ada lagi. Yang penting perubahan," tandasnya.