Merpati perkotaan mampu mengidentifkasi manusia yang ingin memberi mereka makan atau sekadar mencoba mengejar-ngejarnya. Populasi merpati Eropa diperkirakan mencapai 28 juta ekor.
Tingkat kepadatan tertinggi merpati terletak di pusat kota. Hal ini disebabkan rendahnya tingkat predator di kawasan itu dan makanan yang selalu ada.
“Dianggap sebagai wabah, merpati kota sendiri hidup dekat dengan aktivitas manusia dan memanfaatkan kedekatan ini guna mencari makanan,” papar tim ilmuwan Prancis di jurnal Animal Cognition.
Peneliti melakukan dua uji di taman kota dan melibatkan dua manusia (satu netral dan satu mengejar merpati). “Dalam kedua uji ini, merpati dengan cepat bisa membedakan kedua manusia ini,” katanya.
Merpati menghindari manusia yang mengejar-ngejarnya. Bahkan saat baju kedua manusia ini saling ditukar, burung ini tetap mampu membedakan manusia ini menggunakan karakteristik individualnya.
“Terungkap, merpati bisa cepat belajar dari interaksi dengan manusia untuk memaksimalkan keuntungan dari lingkungan perkotaan,” tutupnya.