Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa, wanita juga memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan laki-laki untuk mengembangkan beberapa kondisi medis. Kira-kira wanita memiliki risiko lebih rendah dalam kondisi medis apa saja?
Berikut 5 kondisi medis yang wanita memiliki risiko lebih rendah seperti dikutip dari MyHealthNewsDaily, antara lain:
Penyakit Parkinson
Berdasarkan hasil analisis dari tujuh studi yang telah dilakukan oleh para peneliti dari University of Virginia School of Medicine melaporkan bahwa, pria 1,5 kali lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit Parkinson dibandingkan dengan wanita.
Salah satu alasan untuk perbedaan tersebut, mungkin bahwa estrogen melindungi wanita dari gangguan neurodegeneratif. Namun, efeknya belum dipahami dengan baik. Hal tersebut berdasarkan hasil penelitian yang telah diterbitkan dalam Journal of Neurology, Neurosurgery, and Psychiatry.
Di antara orang yang memiliki Parkinson, beberapa gejala akan lebih terasa pada wanita. Sebagai contoh, pasien wanita mengalami kelelahan lebih kronis daripada pasien pria. Hal tersebut telah dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari University Hospital Akershus, Norwegia dan telah diterbitkan dalam jurnal Movement Disorders.
Kanker hati
Wanita cenderung memiliki risiko yang lebih rendah untuk mengembangkan karsinoma hepatoseluler dibandingkan dengan pria. Karsinoma hepatoseluler merupakan jenis yang paling umum dari kanker hati.
Tingkat kejadian untuk pria adalah sekitar 3 kali lebih tinggi dibandingkan dengan wanita. Hal tersebut menurut hasil laporan tahun 2010 oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Para peneliti di University of Bologna, Italia mencapai kesimpulan yang sama pada tahun 2001 setelah mempelajari 417 pasien Italia, 313 dari pasien tersebut adalah dengan sirosis hati. Sirosis hati merupakan faktor risiko karsinoma hepatoseluler dan sisanya dengan karsinoma hepatoseluler. Hasil studi tersebut telah muncul dalam jurnal Gut.
Wanita dengan kasus fatal kanker hati dapat hidup lebih lama daripada pria dengan penyakit tersebut. Peneliti dari University of Pittsburgh menemukan bahwa, rata-rata wanita yang memiliki tumor yang tidak dapat diambil dengan tindakan pembedahan masih dapat hidup hingga 5 bulan lagi. Hasil penelitian tersebut telah diterbitkan dalam diterbitkan dalam Hepatology International.
Melanoma
Menurut National Cancer Institute, dari 68.000 orang di Amerika Serikat yang didiagnosa dengan melanoma pada tahun 2010, hampir 39.000 atau 57 persen adalah pria. Satu alasan untuk tingkat insiden yang lebih rendah pada wanita bisa jadi karena wanita cenderung mengambil langkah perawatan preventif untuk melindungi kulit.
Dalam sebuah survei terhadap 31.428 warga Amerika oleh para peneliti dari Centracare Clinic researchers, Minnesota, sekitar 11,2 persen wanita mengatakan tinggal di tempat teduh, dibandingkan dengan 6,2 persen pria. Hasil studi tersebut telah dipublikasikan dalam American Journal of Surgery.
Di luar perbedaan jenis kelamin, peneliti dari University of Texas Medical Branch menemukan hubungan antara tingkat melanoma dan pendapatan masyarakat. Melanoma lebih umum di antara orang Amerika dengan pendapatan yang lebih tinggi, yang mungkin lebih sering terpapar sinar matahari.
Barrett esophagus
Wanita tampaknya memiliki risiko yang lebih rendah untuk mengembangkan Barrett esophagus dibandingkan dengan pria. Barrett esophagus merupakan sebuah kondisi di mana lapisan esofagus rusak oleh asam lambung.
Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam The American Journal of Gastroenterology, kondisi tersebut 2 kali lipat terjadi lebih banyak pada pria dibandingkan dengan wanita di antara pasien Mayo Clinic yang sedang dirawat karena masalah kerongkongan,
Para peneliti di University of Texas Medical Branch juga menemukan bahwa Barrett esophagus lebih umum di antara pria. Hasil studi tersebut telah dipublikasikan dalam Digestive Diseases and Sciences.
Ketika para peneliti dari Portland VA Medical Center di Oregon memeriksa data rawat inap yang terkait dengan penyakit gastroesophageal reflux menemukan bahwa, Barrett esophagus dan kanker kerongkongan lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. Hasil studi tersebut telah muncul dalam para peneliti dari Portland VA Medical Center di Oregon.
Hormon seks wanita dapat melindungi wanita dari mengembangkan Barrett esophagus, tetapi penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami perbedaan tersebut.
Kanker kepala dan leher
Pria 3 kali lebih mungkin untuk mengembangkan kanker skuamosa kepala dan leher dibandingkan dengan wanita. Hal tersebut menurut hasil sebuah studi yang telah dipublikasikan dalam jurnal cancer journal CA. Kanker skuamosa timbul dari sel datar ditemukan di permukaan kulit dan lapisan organ tubuh.
Peneliti dari National Cancer Institute menemukan bahwa, pria perokok memiliki tingkat insiden yang lebih tinggi dari kanker kepala dan leher dibandingkan dengan wanita perokok. Hal penelitian tersebut telah diterbitkan dalam jurnal Cancer.
Para peneliti menduga bahwa, kadar estrogen dan progesteron yang lebih tinggi pada wanita dapat menurunkan risiko untuk kanker kepala dan leher, serta kanker pada saluran pencernaan bagian atas, termasuk perut dan kerongkongan.