"Dan berkata Fir'aun: "Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat *) kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta".
*). : untuk membuat batu bata.[QS 28:38]"
Tower of Babel
Sejarah Para Nabi dan Raja oleh cendekiawan Al-Tabari mengungkapkan bahwa Raja Namrud memiliki Menara yang dibangun di Babil, lalu Tuhan menghancurkannya, kemudian bahasa masyarakat, yang dulu cuma satu jenis yaitu Syriac, terpecah menjadi 72 jenis. Sejarawan lain Abu al-Fida menjabarkan hal yang sama. Dengan menambahkan tokoh Eber (kakek moyang Nabi Ibrahim) yang menjadi satu-satunya manusia berbahasa asli Syriac, karena beliau tidak ada keterlibatan dengan Menara Babil.
Menara Babil (Sesuai Keterangan Sejarah)
Sampai sekarang pun tidak diketahui secara pasti berapakah tinggi sebenarnya dari menara Babil, namun beberapa sumber sejarah kanonikal menjabarkan ketinggian asli dari menara yang hebat ini.
Buku Yobel (The Book of Jubilees) menyebutkan tinggi dari menara 2484 meter, tiga kali lipat dari Burj Dubai.
Buku The Third Apocalypse of Baruch menyebutkan bahwa "ujung teratas menara" mencapai tinggi 211,8 meter, tertinggi dalam sejarah sampai dibangun Eiffel yang setinggi 324m
Giovanni Villani, ahli bangunan di tahun 1300 menjelaskan bahwa "Ukurannya 8 mil pada diameternya, dan memiliki tinggi 4000 paces, (atau 5920 meter) dan tebalnya 1000 paces, satu pace adalah tiga kali jarak langkah kaki"
Pengelana abad ke 14, John Mandeville melaporkan tinggi menara menjulang keatas mencapai awan, setinggi 64 furlongs atau 12807,424 meter, bandingin aja ama burj dubai 'cuman' 880 meter
"Petualangan John Mandeville"
".........Seperti yang dapat saya diketahui, bahwa Babylonia yang saya bicarakan, dimana sang sultan berdiam, adalah bukan Babylon yang besar yang mana keanekaragaman bahasanya diciptakan oleh azab dari keagungan Tuhan, saat Menara Raksasa Babel dibangun; dari dinding setinggi 64 furlong; yang berada di gurun Arabia, dapat dicapai melalui jalan menuju kerajaan Chaldea. Tapi sudah cukup lama manusia menginjakkan kaki di menara; yang perjalannya bergurun pasir penuh naga dan monster, dan banyak hewan berbisa. Menara itu, dengan kotanya, berjarak 25 mil sepanjang temboknya, Itulah yang mereka terangkan, warga kota itu, yang bisa mereka ukur, setelah mereka ungkapkan mengenai negaranya.
Itulah hal tentang menara babylonia yang termashyur, meskipun demikian, terdapat banyak mansion dan begitu banyak tempat menginap bagi siapa saja, pada panjang dan pada lebarnya menara. Terdapat pula sebuah negara besar di bagian menara dalam sepuluh meter persegi areanya. Menara itu dibangun Raja Nimrod yang jadi penguasa negara itu, dan dia adalah raja pertama di dunia. Dan dia membuat dirinya mirip seperti ayahnya, dan memerintah rakyatnya layaknya dewa, bahkan menyuruh mereka menyembahnya, dialah fir'aun pertama."
Sejarawan abad ke-17 Verstegan menunjukkan bentuk lain - mengutip pernyataan Isidore, dia berkata bahwa tinggi menara 5164 paces, (atau 7600 meter) dan mengutip Josephus bahwa menara itu lebih lebar daripada tingginya, lebih mirip gunung ketimbang menara. Dia juga mengutip pernyataan penulis tak bernama yang mengatakan jalan spiral ke atas menara itu teramat lebar dan terdapat hunian bagi pekerja dan hewan, dan penulis lain yang membenarkan jalan tersebut cukup lebar untuk dijadikan ladang gandum bagi hewan yang digunakan untuk konstruksi.
Awal Kehancuran Menara
Manusia tiba-tiba tak bisa berkomunikasi satu sama lain
Profesor J.E. Gordon mempertimbangkan ketinggian dari Menara Babel dalam bukunya "Struktur Atau Mengapa Sesuatu Tidak Jatuh ke Bawah" (Pelican 1978–1984). Dia menulis, "Batu dan bata memiliki berat 120 lb per kaki kubik (2000 kg per meter kubik) dan kekuatan penghancur dari materi-materi ini umumnya lebih baik daripada 6000 lbf per inci persegi atau 40 megapascal. Aritmatika dasar menunjukkan bahwa sebuah menara dengan dinding paralel bisa saja dibangun untuk ketinggian 2.1 km (1.3 mil) sebelum batu bata di bagian bawah hancur. Namun dengan membuat dinding lancip ke arah atas mereka ... bisa juga telah dibangun untuk ketinggian di mana orang Shinnar akan kekurangan oksigen di ketinggian itu pada atmosfer dan mengalami kesulitan bernafas sebelum dinding bata hancur akibat berat sendiri struktur"
"Pemandangan Menara Babil":
".........Seperti yang dapat saya diketahui, bahwa Babylonia yang saya bicarakan, dimana sang sultan berdiam, adalah bukan Babylon yang besar yang mana keanekaragaman bahasanya diciptakan oleh azab dari keagungan Tuhan, saat Menara Raksasa Babel dibangun; dari dinding setinggi 64 furlong; yang berada di gurun Arabia, dapat dicapai melalui jalan menuju kerajaan Chaldea. Tapi sudah cukup lama manusia menginjakkan kaki di menara; yang perjalannya bergurun pasir penuh naga dan monster, dan banyak hewan berbisa. Menara itu, dengan kotanya, berjarak 25 mil sepanjang temboknya, Itulah yang mereka terangkan, warga kota itu, yang bisa mereka ukur, setelah mereka ungkapkan mengenai negaranya.
Itulah hal tentang menara babylonia yang termashyur, meskipun demikian, terdapat banyak mansion dan begitu banyak tempat menginap bagi siapa saja, pada panjang dan pada lebarnya menara. Terdapat pula sebuah negara besar di bagian menara dalam sepuluh meter persegi areanya. Menara itu dibangun Raja Nimrod yang jadi penguasa negara itu, dan dia adalah raja pertama di dunia. Dan dia membuat dirinya mirip seperti ayahnya, dan memerintah rakyatnya layaknya dewa, bahkan menyuruh mereka menyembahnya, dialah fir'aun pertama."
Sejarawan abad ke-17 Verstegan menunjukkan bentuk lain - mengutip pernyataan Isidore, dia berkata bahwa tinggi menara 5164 paces, (atau 7600 meter) dan mengutip Josephus bahwa menara itu lebih lebar daripada tingginya, lebih mirip gunung ketimbang menara. Dia juga mengutip pernyataan penulis tak bernama yang mengatakan jalan spiral ke atas menara itu teramat lebar dan terdapat hunian bagi pekerja dan hewan, dan penulis lain yang membenarkan jalan tersebut cukup lebar untuk dijadikan ladang gandum bagi hewan yang digunakan untuk konstruksi.
Awal Kehancuran Menara
Manusia tiba-tiba tak bisa berkomunikasi satu sama lain
Profesor J.E. Gordon mempertimbangkan ketinggian dari Menara Babel dalam bukunya "Struktur Atau Mengapa Sesuatu Tidak Jatuh ke Bawah" (Pelican 1978–1984). Dia menulis, "Batu dan bata memiliki berat 120 lb per kaki kubik (2000 kg per meter kubik) dan kekuatan penghancur dari materi-materi ini umumnya lebih baik daripada 6000 lbf per inci persegi atau 40 megapascal. Aritmatika dasar menunjukkan bahwa sebuah menara dengan dinding paralel bisa saja dibangun untuk ketinggian 2.1 km (1.3 mil) sebelum batu bata di bagian bawah hancur. Namun dengan membuat dinding lancip ke arah atas mereka ... bisa juga telah dibangun untuk ketinggian di mana orang Shinnar akan kekurangan oksigen di ketinggian itu pada atmosfer dan mengalami kesulitan bernafas sebelum dinding bata hancur akibat berat sendiri struktur"
"Pemandangan Menara Babil":