Profesor nustrisi dan epidemiologi Harvard Scholl of Public Health, Edward Giovanucci, MD,ScD mengatakan bahawa kopi dapat berubah menjadi pelindung terhadap kanker yang berhubungan dengan obesitas, esterogen dan insulin. Menurut Edward selama ini kopi sudah terbukti dapat melindungi diri dari diabetes karena efeknya pada insulin. Jadi Giovanucci membuat hipotesis bahwa kopi akan melakukan hal yang sama pada kanker.
Dr. Giovanicci yang bekerja sama dengan kandidat doktor Youjin Ye meneliti komulatif kopi yang dikonsumsi 67.470 peremuan yang belajar di Nurses Health Study. Dari semua populasi tersebut 672 di antaranya memiliki kanker endomentris. Giovanicci menyimpulkan bahwa perempuan yang meminum lebih dari 4 gelas kopi per hari dapat mengurangi resiko hingga 25 persen, sedangkan yang meminum dua atau tiga gelas per hari bisa mengurangi hingga 7 persen.
Bagaimanapun ini hanya berupa survei dan belum terbukti secara klinis namun ia berharap akan ada penelitian lanjutan yang mengarah pada pembuktian.
Menurut Giovanucci, biasanya peminum kopi identik dengan perokok. Baginya efek positif kopi akan lebih ketara daripada efek negatif rokok. Oleh sebab itu Giovanicci menyimpulkan kopi dikatakan lebih baik dari rokok. Memang secara klinis kopi ternyata memiliki antioksidan lebih banyak daripada sayur dan buah.