LSM Bendera meyakini Presiden SBY telah lewati tiga dari empat tahap psikis yang menjadi tanda-tanda kejatuhannya.
Tahap pertama, tahap ini terjadi sekitar Mei 2010 dipicu oleh pesan singkat yang dilakukan oleh seseorang tak jelas dengan mengatasnamakan Nazaruddin yang membuat SBY bersikap reaksioner berlebihan.
"Tahap kedua yaitu takut terjadi di ujung tahun 2011. Ketakutan itu mudah dibaca antara lain dari besarnya biaya pernikahan Ibas dan mobilisasi keamanan besar-besaran di pernikahan itu. Kemewahan adalah pesan pada kawan dan lawan politiknya bahwa SBY masih kuat secara finansial, mobilisasi pasukan adalah pesan bahwa ia ingin menunjukan bahwa TNI dan Polri bukan saja setia kepada dirinya sebagai kepala negara tetapi juga bisa diperintah dan tunduk pada dirinya sebagai pribadi," kata Juru Bicara LSM Bendera Mustar Bonaventura, Selasa (31/1/2012).
Tahap ketiga, sambung Mustar, adalah tahap panik. Tahap ini dimulai dari ledakan kasus-kasus yaitu Sondang, Bima, Mesuji serta terpuruknya Partai Demokrat karena indikasi kuat bahwa Anas sebagai ketum Demokrat terlibat skandal korupsi.
Tahap panik ini berikutnya menjadi sempurna ketika sudah mulai muncul aksi yang mengarah ke rumah SBY di Cikeas. Kepanikan itu terekspresi dengan vulgar, contohnya pencegatan satu bus aktivis di tengah jalan tol oleh hampir 400 pasukan gabungan.
"Di sisi lain ternyata mahasiswa juga mulai bersatu dengan terselenggaranya Konsolidasi Nasional Mahasiswa Indonesia (Konami) yang dalam 23 hari berhasil membuat pertemuaan mahasiswa yang belum pernah dilakukan sebelumnya, yaitu mempertemukan BEM dan organisasi-organisasi aksi dari sekian banyak kampus. Kepanikan terhadap Konami secara vulgar dipertontonkan mulai dari pencegatan dan upaya pemulangan paksa peserta dan delegasi Konami," beber Mustar.
Hal lain, tambahnya lagi, maraknya isu, intrik, fitnah hingga teror menyerang Konami yang menunjukkan bahwa kepanikan SBY itu bukan dugaan tetapi kenyataan yang tidak bisa dipungkiri.
"Tahap terahir adalah kalap. Tahap ini diperkirakan akan terjadi dalam waktu dekat, dan bukan tak mungkin berjalannya seluruh kesepakatan Konami akan membuat SBY kalap, lalu jatuh dalam waktu dekat," Mustar Bona Ventura menandaskan