Bulan Ramadan memang bulan yang menyenangkan. Banyak momen langka yang tak dijumpai di 11 bulan lainnya, seperti buka bersama dan sahur bersama. Tak hanya itu, Bulan Ramadan juga identik dengan bunyi petasan.
Permainan yang sejatinya berbahaya ini, hingga sekarang masih saja banyak dijumpai di Bulan Ramadan. Apalagi mendekati datangnya Hari Raya Idul Fitri, permainan petasan semakin banyak saja.
Padahal, selain petasan sudah banyak dilarang oleh penegak hukum di negeri ini, bermain dengan bahan yang mudah meledak ini sangat berbahaya. Buktinya sudah banyak yang cacat bahkan meninggal gara-gara bermain petasan.
Namun ternyata ada saja orang yang kurang memperdulikan bahaya bermain petasan ini, bahkan di banyak desa ada istilah yang namanya "perang petasan", sebuah kebiasaan di mana banyak orang berkumpul dan saling meledakan petasan buatannya. Petasan yang paling kencang suaranya, itulah yang akan mendapatkan tepuk tangan paling meriah.
Tapi ada yang lebih ironi dari sekedar perang petasan, seorang ayah tertangkap kamera saat hendak meledakkan petasan sembari menggendong anaknya yang masih bayi. Waduh! Padahal tindakannya tidak hanya bisa membahayakan dirinya, tetapi juga bisa membahayakan anaknya yang masih bayi.
Imam Soffan mengatakan aksi sembrono itu terjadi di Pekalongan, Senin (6/7) pagi hari. Ia menuturkan bahwa perang petasan di kampung halamannya itu memang sudah sejak lama menjadi tradisi tahunan dan tidak mudah dihilangkan. "Biasanya menjelang Idul Fitri saat banyak orang pulang kampung," kata Imam, Rabu (8/7).
Aduuh Pak?! Main petasan kok sambil gendong anak, apa nggak kasihan kalau terjadi apa-apa. Jangan ditiru ya!.