Nampaknya pemandangan di Stasiun Besar Kereta Api Medan, Jl Stasiun, Medan, Sumut, yang selalu padat ini memang serba biasa.
Calon-calon penumpang mengular di depan loket. Kursi- kursi yang tersedia pun penuh sesak oleh orang-orang yang barangkali merupakan keluarga para calon penumpang yang hendak mengantar, ataupun menjemput.
Malihat foto Duma Mariana Simanjuntak ini mungkin membuat kita susah percaya bahwa ia bekerja sebagai petugas kebersihan (cleaning service) di Stasiun Besar Kereta Api Medan
Namun apabila diperhatikan dengan sedikit seksama, ada pemandangan yang berbeda di tengah-tengah keramaian yang biasa terjadi setiap hari ini.
Foto-foto si cantik Duma Mariana Simanjuntak saat sedang berdinas banyak menghiasi pemberitaan
Seorang perempuan muda yang menjadi petugas kebersihan atau cleaning service (CS) yang sedang bertugas, berulangkali harus tersenyum manis saat "digoda" oleh para penumpang yang lewat.
Seperti para gadis remaja pada umumnya, Duma juga suka berfoto narsis di internet
Wajahnya memang cantik. Dan makin cantik saat bibirnya tersenyum.
Parasnya yang cantik dan senyumnya yang manis membuat dirinya selalu menjadi pusat perhatian kala sedang bekerja
Perempuan ini bernama Duma Mariana Simanjuntak (19 tahun). Hingga kemarin, telah 18 bulan ia bekerja sebagai CS di Stasiun Besar Kereta Api Medan.
Penampilan Duma Mariana Simanjuntak amat berbeda saat sedang tidak bekerja. seperti wanita pada umumnya, ia amat gemar berdandan
Beginilah penampilan Duma kalau berangkat ke kampus
Duma, demikian ia biasa disapa, bekerja untuk membiayai kuliah. Ia saat ini tercatat sebagai mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Institut Bina Bisnis Indonesia (IBBI) Medan.
Pria mana sih yang tidak terpikat oleh paras mbak cleaning service yang cantik, Duma Mariana Simanjuntak ini?
Namanya menjadi sensasi di internet karena parasnya yang menarik dipandang. Terlebih lagi ia juga rajin mengupload foto-foto manisnya di internet.
Duma tidak merasa minder karena profesinya. Ia malahan merasa bangga karena bisa mandiri membiayai kuliahnya
Duma pun tidak merasa malu dengan pekerjaannya, bahkan ia merasa bangga karena bisa mandiri. Teman-temannya pun mendukung profesinya ini.