Para SPG di Malaysia memang lebih berani buka-bukaan dibandingkan di Indonesia, namun sikap mereka terbilang "dingin"
Sudah rahasia umum kalau setiap event-event di dunia otomotif kerap memanfaatkan para wanita cantik sebagai magnet untuk menarik pengunjung, tak terkecuali di Malaysia sendiri.
Tidak seperti di ajang otomotif di Indonsia, para SPG di Malaysia sering melakukan gerakan yang amat menggoda
Pakaian minim, paras cantik dan bodi aduhai merupakan hal jamak dalam otomotif. Namun dalam even Mean Machine baru-baru ini di Malaysia, pemandangan itu jelas terlihat. Para wanita cantik yang menjadi "pemanis" acara tersebut sebagian besar adalah wanita Melayu. Mereka bahkan berani memperlihatkan lekuk indah tubuhnya. Bahkan banyak yang berpakaian minim hingga nyaris memperlihatkan bagian vitalnya.
Sulit dipercaya kalau pemandangan yang terang-terangan seperti ini terjadi di Malaysia, namun begitulah kenyataannya yang terlihat di event Mean Machine
Namun beda dengan di negara lain seperti di Indonesia dimana para wanita tersebut sengaja bersikap sangat menggoda, di Malaysia justru banyak SPG yang bersikap dingin. Selain pekerjaan mereka membosankan, mereka sengaja memasang tampang 'sangar' agar terhindar dari tangan-tangan jahil pengunjung.
Para SPG Malaysia amat ramah melayani permintaan foto, namun mereka bisa amat marah kalau kita mengajak mereka berbicara yang "menjurus"
Jika pembicaraan sudah ke wilayah internal, mereka langsung menolaknya dengan halus. Nampaknya mereka memang tidak suka untuk melakukan "side job", sebuah hal yang sudah umum dilakukan para SPG di Indonesia karena uang yang bakalan didapat dari pekerjaan sampingan lain ini cukup besar.
Sekali lagi, para SPG ini kebanyakan etnis Melayu, namun mereka tak segan buka-bukaan
SPG berpajaian minim ini menari dengan gerakan menggoda, sebuah hal yang nyaris sulit ditemukan dalam ajang otomotif di Indonesia
Di Indonesia, penampilan para SPG tidak ada yang terbuka seperti ini namun mereka tidak pernah menolak apabila ditawari side job dil luar jam kerja mereka dengan bayaran besar. Tetapi, yang terjadi di Malaysia adalah sebaliknya.