Hilangnya pesawat AirAsia QZ8501 hampir mirip dengan hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 pada 8 Maret lalu. Pesawat AirAsia dengan tujuan Surabaya-Singapura itu hilang kontak tidak lama setelah lepas landas dari bandara Juanda, Minggu (28/12/2014) pagi.
Hal yang sama juga dialami oleh MH370 yang hilang kontak kurang lebih satu jam setelah lepas landas dari bandara internasional Kuala Lumpur dalam perjalanan menuju Beijing. Dua pesawat tersebut sama-sama tidak memberikan sinyak distress sebelum putus kontak dengan menara kontrol.
Pakar penerbangan Peter Stuart Smit mengatakan, sangat aneh pilot tidak melakukan kontak lagi apabila memang pesawat itu mengalami masalah.
“Apabila pesawat itu mengalami masalag dengan cuaca yang sangat buruk sehingga membuat pilot kehilangan kontrol, masih ada sejumlah pertanyaan lain yang perlu dijawab. Jelas, prioritas utama adalah menerbangkan pesawat tetapi menunda mengirim pesan ke menara kontrol tentang apa yang terjadi dan hanya perlu menekan satu tombol untukbicara menjadi pertanyaan,” kata Peter.
Peter menambahkan, hanya perlu beberapa detik saja untuk menekan tombol 7700 atau darurat di kotak SSR yang bisa memberitahu menara pengawas tentang masalah yang dialami pesawat itu. Pesawat Airbus 320-200 itu membawa 162 penumpang dan kru di mana sebagian besar penumpang adalah warga negara Indonesia.