Bagi agan yang mengalaminya mungkin ini terasa aneh, bahkan ane yang ngalamin sendiri aja ngrasa aneh ngrasa gk normal a.k.a GILA, Nah Stelah ane telusuri gan, ternyata hal itu tidak aneh...
gak percaya...???? silahkan baca yang di bawah ini.....ngacir ngacir
Quote:self-talk atau pembicaraan pribadi (bicara pada diri sendiri) adalah sesuatu yang tampaknya sangat sederhana dan hampir tidak pernah dibahas. Namun, dampaknya sangat besar bagi diri kita. Self-talk adalah sesuatu yang sangat menentukan akan menjadi seperti apakah seseorang di masa mendatang. Self-talk adalah akar permasalahan psikologis yang paling utama, dari situlah kebiasaan, karakter, dan keyakinan seseorang terbentuk. Selama self-talk seseorang tetap positif, dia tidak mudah terpengaruh hal-hal negatif dari luar. Hal negatif dari luar hanya akan berdampak negatif terhadap diri kita jika diperkuat dengan self-talk yang negatif. Pembahasan mengenai self-talk ini sangat penting sehingga penulis sengaja membahasnya dalam bab tersendiri agar lebih diperhatikan oleh pembaca.
Mengapa self-talk sangat perlu untuk diperhatikan?
Self-talk adalah hal yang sangat menentukan apakah seseorang akan menjadi orang baik atau tidak. Yang menentukan apakah seseorang akan menjaga kesehatannya atau tidak. Yang menentukan apakah seseorang memiliki rasa percaya diri tinggi atau rendah. Yang menentukan apakah seseorang akan menjadi orang penting atau malah menjadi seorang pecundang. Dan, yang menentukan apakah seseorang bisa maju dan berkembang atau hanya diam di tempat.
Ya, semuanya berasal dari self-talk.
Tidak akan ada perubahan apa pun yang terjadi,
sebelum diawali dengan self-talk. Anda tidak akan pernah jatuh cinta kepada seseorang sebelum Anda mengatakan pada diri sendiri; “Sepertinya, saya mulai jatuh cinta kepadanya”, atau “Saya rasa, mulai sekarang saya mencintainya”. Hanya saja, karena hal tersebut hampir tidak pernah dibahas, sehingga sering kali Anda tidak menyadarinya.
Memang ada kalimat dari orang bijak yang sebenarnya membahas tentang self-talk secara tersirat, kalimat tersebut berbunyi “Semuanya tergantung dari niatnya.” Tetapi, sangat jarang orang yang mengerti bahwa yang dimaksud orang bijak tersebut adalah self-talk. Seseorang yang mengerjakan hal-hal positif hanya karena terpaksa disebabkan oleh tekanan dari lingkungan keluarganya, dia tidak akan pernah menjadi orang yang benar-benar baik/positif.
Seseorang yang berhenti menggunakan narkoba hanya karena tekanan dari keluarganya, tidak akan pernah benar-benar berhenti menggunakan narkoba. Mengapa demikian? Karena self-talknya bisa jadi masih bertentangan dengan anjuran keluarganya. Dan, selama self-talknya tidak berubah, orang tersebut akan tetap begitu walaupun banyak orang menasihatinya. Itulah sebabnya hypnosis tidak dapat diterapkan pada orang yang tidak ingin dihipnotis dan tidak ingin mencapai perubahan.
Mungkin para pembaca bertanya, lalu apa gunanya panti rehabilitasi, psikolog, psikiater, hypnotherapist, kalau seseorang tidak bisa berubah selama seseorang tidak mengubah self-talk-nya? Sekarang mari kita lihat, betapa banyak orang yang pergi ke ahli jiwa karena terpaksa disebabkan oleh tekanan dari keluarganya dan akhirnya tetap tidak berhasil. Itu dikarenakan self-talk-nya belum berubah. Orang yang bisa berubah karena bantuan ahli jiwa adalah orang yang dengan suka rela datang ke ahli jiwa untuk berubah, karena dia sudah pasti memiliki self-talk yang positif seperti, “Saya siap menerima nasihat dari ahli jiwa yang akan saya datangi, karena dia lebih tahu dari saya, karena dia dengan ilmu pengetahuannya mungkin bisa menolong saya.“
Dan, karena self-talk-nya demikian, perlahan-lahan pikirannya terbuka untuk menerima saran dan nasihat dari luar. Sehingga, tanpa disadari orang tersebut terbujuk untuk mengganti self-talk-nya yang negatif dengan self-talk yang positif. Kalau sudah begitu, sebenarnya seorang ahli jiwa hanya membantu memperkuat tekad seseorang untuk berubah, dengan mengemukakan alasan-alasan yang logis dan masuk akal, tentunya dengan ilmu pengetahuan yang dikuasainya sehingga dengan sukarela orang tersebut mau berubah menjadi lebih baik.
Bagaimana self-talk bisa memengaruhi diri kita sedemikian besar?
Self-talk dapat memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap diri kita. Karena, self-talk—tanpa disadari oleh sebagian sangat besar dari kita—sebenarnya sama saja dengan menyugesti dan memprogram alam bawah sadar kita. Padahal, seperti penulis kemukakan dari awal, alam bawah sadar memiliki pengaruh terhadap diri kita 9 kali lipat lebih kuat daripada pikiran sadar. Lalu, bagaimana mungkin seseorang bisa berubah menjadi lebih baik jika self-talk-nya masih negatif?
Bagaimana self-talk bekerja?
Secara lebih mendetail, dapat dijelaskan bagaimana self-talk bekerja secara bertahap sehingga memengaruhi pikiran bawah sadar kita. Pertama, self-talk memengaruhi tindakan kita, lalu lama-kelamaan tindakan kita tersebut berubah menjadi kebiasaan. Setelah tindakan tersebut menjadi kebiasaan, lama-lama menyatu dengan karakter/sifat Anda, dan setelah menyatu dengan sifat Anda, self-talk awal Anda mulai menjadi realitass dalam kehidupan Anda, yang akhirnya membuat Anda percaya bahwa keyakinan Anda memang benar. Dan setelah itu terjadi, self-talk awal Anda akan diperkuat oleh self-talk baru yang senada namun lebih kuat lagi. Kemudian, self-talk Anda tersebut akan bekerja secara bertahap seperti pada siklus pertama, namun dengan pengaruh yang semakin kuat. Begitulah seterusnya self-talk bekerja memengaruhi diri Anda tanpa henti.
Self-talk –> sugesti –> alam bawah sadar –> realitas
Jadi, dari keterangan di atas, kita bisa mengambil kesimpulan apa yang akan terjadi 1 tahun dari sekarang. Jika seseorang memiliki self-talk yang positif dan dilakukan secara terus-menerus, ya, seseorang tersebut akan menjadi jauh lebih positif daripada saat ini. Sebaliknya, self-talk yang negatif juga bekerja dengan cara yang sama untuk membuat diri kita menjadi sangat negatif. Maka dari itu, penulis mengingatkan kepada pembaca, seberat apa pun masalah yang Anda hadapi, janganlah sekali-kali mengatakan pada diri sendiri hal-hal yang negatif karena hal itu hanya akan merugikan diri kita sendiri.
Saya ingin berubah menjadi orang yang lebih baik, apa yang harus saya lakukan?
Ada banyak cara untuk mengubah diri menjadi lebih baik dari sebelumnya. Tapi, sebelum Anda melakukan cara yang mana pun, yang perlu Anda lakukan pertama kali supaya Anda benar-benar bisa berubah menjadi orang yang lebih baik adalah; gantilah self-talk Anda dengan self-talk yang positif. Sering kali seseorang ingin berubah, namun kurang berhasil karena masih memiliki self-talk yang negatif. Misalnya, seseorang yang ingin berhenti menggunakan narkoba, tapi dia selalu berkata dalam hati, “Apa saya bisa ya untuk benar-benar berhenti menggunakan narkoba? Sejauh ini saya sudah mencoba berkali-kali untuk berhenti dan akhirnya tetap tidak bisa. Apa mungkin saya bisa benar-benar bebas dari narkoba? Saya rasa tidak, tapi tidak ada salahnya saya mencoba untuk berhenti.“
Self-talk seperti ini hanya akan membuat usaha yang akan dilakukan gagal. Karena, dia sudah menyugesti diri sendiri bahwa dia sulit untuk bebas dari narkoba. Dan, karena self-talk pada akhirnya menjelma menjadi realitas, maka orang tersebut akan menemukan kenyataan bahwa dia memang tidak bisa terbebas dari narkoba. Untuk itu, hal pertama yang perlu dilakukan untuk bisa berubah menjadi lebih baik adalah dengan mengganti self-talk Anda dengan self-talk yang positif.
Anda tidak bisa menghilangkan kebiasaan Anda yang negatif hanya dengan menggantikannya dengan kebiasaan yang positif. Tapi, Anda bisa menghilangkan kebiasaan negatif Anda dengan mengganti self-talk Anda yang negatif dengan self-talk yang positif. Karena, self-talk Anda secara langsung memengaruhi tindakan Anda, dan selanjutnya tindakan Anda memengaruhi kebiasaan serta tingkah laku Anda yang pada akhirnya menjadi realitas dalam kehidupan Anda.
gak percaya...???? silahkan baca yang di bawah ini.....ngacir ngacir
Quote:self-talk atau pembicaraan pribadi (bicara pada diri sendiri) adalah sesuatu yang tampaknya sangat sederhana dan hampir tidak pernah dibahas. Namun, dampaknya sangat besar bagi diri kita. Self-talk adalah sesuatu yang sangat menentukan akan menjadi seperti apakah seseorang di masa mendatang. Self-talk adalah akar permasalahan psikologis yang paling utama, dari situlah kebiasaan, karakter, dan keyakinan seseorang terbentuk. Selama self-talk seseorang tetap positif, dia tidak mudah terpengaruh hal-hal negatif dari luar. Hal negatif dari luar hanya akan berdampak negatif terhadap diri kita jika diperkuat dengan self-talk yang negatif. Pembahasan mengenai self-talk ini sangat penting sehingga penulis sengaja membahasnya dalam bab tersendiri agar lebih diperhatikan oleh pembaca.
Mengapa self-talk sangat perlu untuk diperhatikan?
Self-talk adalah hal yang sangat menentukan apakah seseorang akan menjadi orang baik atau tidak. Yang menentukan apakah seseorang akan menjaga kesehatannya atau tidak. Yang menentukan apakah seseorang memiliki rasa percaya diri tinggi atau rendah. Yang menentukan apakah seseorang akan menjadi orang penting atau malah menjadi seorang pecundang. Dan, yang menentukan apakah seseorang bisa maju dan berkembang atau hanya diam di tempat.
Ya, semuanya berasal dari self-talk.
Tidak akan ada perubahan apa pun yang terjadi,
sebelum diawali dengan self-talk. Anda tidak akan pernah jatuh cinta kepada seseorang sebelum Anda mengatakan pada diri sendiri; “Sepertinya, saya mulai jatuh cinta kepadanya”, atau “Saya rasa, mulai sekarang saya mencintainya”. Hanya saja, karena hal tersebut hampir tidak pernah dibahas, sehingga sering kali Anda tidak menyadarinya.
Memang ada kalimat dari orang bijak yang sebenarnya membahas tentang self-talk secara tersirat, kalimat tersebut berbunyi “Semuanya tergantung dari niatnya.” Tetapi, sangat jarang orang yang mengerti bahwa yang dimaksud orang bijak tersebut adalah self-talk. Seseorang yang mengerjakan hal-hal positif hanya karena terpaksa disebabkan oleh tekanan dari lingkungan keluarganya, dia tidak akan pernah menjadi orang yang benar-benar baik/positif.
Seseorang yang berhenti menggunakan narkoba hanya karena tekanan dari keluarganya, tidak akan pernah benar-benar berhenti menggunakan narkoba. Mengapa demikian? Karena self-talknya bisa jadi masih bertentangan dengan anjuran keluarganya. Dan, selama self-talknya tidak berubah, orang tersebut akan tetap begitu walaupun banyak orang menasihatinya. Itulah sebabnya hypnosis tidak dapat diterapkan pada orang yang tidak ingin dihipnotis dan tidak ingin mencapai perubahan.
Mungkin para pembaca bertanya, lalu apa gunanya panti rehabilitasi, psikolog, psikiater, hypnotherapist, kalau seseorang tidak bisa berubah selama seseorang tidak mengubah self-talk-nya? Sekarang mari kita lihat, betapa banyak orang yang pergi ke ahli jiwa karena terpaksa disebabkan oleh tekanan dari keluarganya dan akhirnya tetap tidak berhasil. Itu dikarenakan self-talk-nya belum berubah. Orang yang bisa berubah karena bantuan ahli jiwa adalah orang yang dengan suka rela datang ke ahli jiwa untuk berubah, karena dia sudah pasti memiliki self-talk yang positif seperti, “Saya siap menerima nasihat dari ahli jiwa yang akan saya datangi, karena dia lebih tahu dari saya, karena dia dengan ilmu pengetahuannya mungkin bisa menolong saya.“
Dan, karena self-talk-nya demikian, perlahan-lahan pikirannya terbuka untuk menerima saran dan nasihat dari luar. Sehingga, tanpa disadari orang tersebut terbujuk untuk mengganti self-talk-nya yang negatif dengan self-talk yang positif. Kalau sudah begitu, sebenarnya seorang ahli jiwa hanya membantu memperkuat tekad seseorang untuk berubah, dengan mengemukakan alasan-alasan yang logis dan masuk akal, tentunya dengan ilmu pengetahuan yang dikuasainya sehingga dengan sukarela orang tersebut mau berubah menjadi lebih baik.
Bagaimana self-talk bisa memengaruhi diri kita sedemikian besar?
Self-talk dapat memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap diri kita. Karena, self-talk—tanpa disadari oleh sebagian sangat besar dari kita—sebenarnya sama saja dengan menyugesti dan memprogram alam bawah sadar kita. Padahal, seperti penulis kemukakan dari awal, alam bawah sadar memiliki pengaruh terhadap diri kita 9 kali lipat lebih kuat daripada pikiran sadar. Lalu, bagaimana mungkin seseorang bisa berubah menjadi lebih baik jika self-talk-nya masih negatif?
Bagaimana self-talk bekerja?
Secara lebih mendetail, dapat dijelaskan bagaimana self-talk bekerja secara bertahap sehingga memengaruhi pikiran bawah sadar kita. Pertama, self-talk memengaruhi tindakan kita, lalu lama-kelamaan tindakan kita tersebut berubah menjadi kebiasaan. Setelah tindakan tersebut menjadi kebiasaan, lama-lama menyatu dengan karakter/sifat Anda, dan setelah menyatu dengan sifat Anda, self-talk awal Anda mulai menjadi realitass dalam kehidupan Anda, yang akhirnya membuat Anda percaya bahwa keyakinan Anda memang benar. Dan setelah itu terjadi, self-talk awal Anda akan diperkuat oleh self-talk baru yang senada namun lebih kuat lagi. Kemudian, self-talk Anda tersebut akan bekerja secara bertahap seperti pada siklus pertama, namun dengan pengaruh yang semakin kuat. Begitulah seterusnya self-talk bekerja memengaruhi diri Anda tanpa henti.
Self-talk –> sugesti –> alam bawah sadar –> realitas
Jadi, dari keterangan di atas, kita bisa mengambil kesimpulan apa yang akan terjadi 1 tahun dari sekarang. Jika seseorang memiliki self-talk yang positif dan dilakukan secara terus-menerus, ya, seseorang tersebut akan menjadi jauh lebih positif daripada saat ini. Sebaliknya, self-talk yang negatif juga bekerja dengan cara yang sama untuk membuat diri kita menjadi sangat negatif. Maka dari itu, penulis mengingatkan kepada pembaca, seberat apa pun masalah yang Anda hadapi, janganlah sekali-kali mengatakan pada diri sendiri hal-hal yang negatif karena hal itu hanya akan merugikan diri kita sendiri.
Saya ingin berubah menjadi orang yang lebih baik, apa yang harus saya lakukan?
Ada banyak cara untuk mengubah diri menjadi lebih baik dari sebelumnya. Tapi, sebelum Anda melakukan cara yang mana pun, yang perlu Anda lakukan pertama kali supaya Anda benar-benar bisa berubah menjadi orang yang lebih baik adalah; gantilah self-talk Anda dengan self-talk yang positif. Sering kali seseorang ingin berubah, namun kurang berhasil karena masih memiliki self-talk yang negatif. Misalnya, seseorang yang ingin berhenti menggunakan narkoba, tapi dia selalu berkata dalam hati, “Apa saya bisa ya untuk benar-benar berhenti menggunakan narkoba? Sejauh ini saya sudah mencoba berkali-kali untuk berhenti dan akhirnya tetap tidak bisa. Apa mungkin saya bisa benar-benar bebas dari narkoba? Saya rasa tidak, tapi tidak ada salahnya saya mencoba untuk berhenti.“
Self-talk seperti ini hanya akan membuat usaha yang akan dilakukan gagal. Karena, dia sudah menyugesti diri sendiri bahwa dia sulit untuk bebas dari narkoba. Dan, karena self-talk pada akhirnya menjelma menjadi realitas, maka orang tersebut akan menemukan kenyataan bahwa dia memang tidak bisa terbebas dari narkoba. Untuk itu, hal pertama yang perlu dilakukan untuk bisa berubah menjadi lebih baik adalah dengan mengganti self-talk Anda dengan self-talk yang positif.
Anda tidak bisa menghilangkan kebiasaan Anda yang negatif hanya dengan menggantikannya dengan kebiasaan yang positif. Tapi, Anda bisa menghilangkan kebiasaan negatif Anda dengan mengganti self-talk Anda yang negatif dengan self-talk yang positif. Karena, self-talk Anda secara langsung memengaruhi tindakan Anda, dan selanjutnya tindakan Anda memengaruhi kebiasaan serta tingkah laku Anda yang pada akhirnya menjadi realitas dalam kehidupan Anda.