Stefanie Russell, demikian nama nenek tersebut, mengecat rumahnya dengan lapisan anti radiasi. Untuk melapisi tembok rumahnya dengan cat anti-radiasi, Russell diinformasikan telah menggelontorkan uang sebesar 4.000 poundsterling atau sekitar Rp 77 juta. Cat WiFi-proofing yang digunakan Russell, dikatakan memiliki empat lapisan anti-radiasi.
"Saya merasa mu*l dan pusing bila kontak langsung dengan ponsel dan perangkat lainnya yang terkoneksi sinyal radio atau WiFi," kata Russell kepada Telegraph, Jumat (24/10/2014).
Russell mengungkapkan bahwa dirinya menderita elektro-sensitivitas, yang mengakibatkan sakit kepala berat ketika berada di tengah kerumunan banyak orang yang menggunakan ponsel. Ia juga menghindari perangkat komputer.
"Lapisan cat dalam dan di luar rumah saya hampir selesai. Saya merasa jauh lebih baik sekarang karena lebih terlindungi. Saya memiliki perangkat yang membantu untuk mendeteksi berapa banyak sinyal nirkabel yang mendekat," tambahnya.
Sebagai informasi, elektro-sensitivitas bukanlah sebuah istilah penyakit baru. Elektro-sensitivitas diakui di Swedia dan Kanada sebagai gangguan medis, dengan orang-orang yang mengalami sakit kepala, sulit berkonsentrasi, dan keringat berlebihan ketika berkontak langsung dengan perangkat elektronik.