Namun kini eranya berubah. Mereka cenderung lebih rapih dibanding pelacur wanita. Para gigolo umumnya jarang melacurkan diri di pinggir jalan. Mereka memilih pusat belanja elite untuk mencari mangsa, yakni tante-tante berduit tebal.
Seperti penuturan AI, 29 tahun, mengaku anggota sebuah komunitas gigolo di Jakarta. Mereka memiliki kode khusus mencari pelanggan berupa kerdipan mata hingga memainkan sendok dan puntung rokok.
"Kedipkan mata untuk memberi kode nakal," kata AI. Biasanya kedipan mata itu ditujukan kepada wanita berusia lebih tua dan terlihat tajir.
Kode lama juga masih digunakan sampai saat ini ialah memainkan sepasang sendok dan garpu. Caranya alat makan itu bersilang berlawanan arah sambil memutar-mutar. Sebagai lawannya, wanita pencari pemuas lewat gigolo juga memiliki cara tersendiri.
Tante-tante tajir pemburu seks juga punya cara menggaet gigolo, yaitu mematikan rokok ke dalam asbak hingga hancur. Biasanya wanita-wanita pencari gigolo ini juga bergerombol berjumlah paling sedikit lima orang. Kode ini umum dan banyak diketahui gigolo maupun tante girang.
Para gigolo biasanya kerap bersama teman-temannya mencari mangsa, biasanya mereka bertiga. Begitu juga dalam memilih tempat duduk di kafe, Gigolo memilih tempat strategis untuk mencari calon mangsa.
Namun di kawasan Blok M, para gigolo biasanya beroperasi sendiri. Di sini konsumennya sudah mengetahui dia seorang gigolo. "Beda tempat, beda cara," katanya. Di pusat perbelanjaan elite di Jakarta Selatan, mereka bergerombol di sebuah kafe seolah sedang membicarakan bisnis. Padahal mata para gigolo jelalatan menatap setiap wanita paruh baya yang terlihat tajir.