"Keterlaluan itu, itu tidak omong kosong, betul-betul," ujar Sidarto kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/2).
Ketua MPR itu mengaku mendapatkan informasi tersebut langsung dari Jokowi.
"Dua Bulan lalu saya denger dari beliau sendiri. Itu betul-betul orang profesional yang melakukannya dan sekarang sudah dibersihken oleh profesional juga," jelasnya.
Sidarto menampik jika apa yang diungkap Jokowi soal sadap dan sabotase bukanlah pencitraan. Alat peledak yang ditancapkan di kapal dimana Jokowi naik bukanlah alat murahan.
"Bukan dari Glodok lalu dipasang. Saya udah denger dari Jokowi 2 bulan lalu," tandasnya.
Diketahui sebelumnya, Jokowi mengaku pernah menerima teror yang lebih mengerikan.
Jokowi membenarkan, jika kapalnya pernah meledak ketika ingin menuju ke Kepulauan Seribu. Untungnya, sebelum berangkat kapal yang akan ditumpanginya meledak.
"Iya itu kejadian tahun lalu. Tapi sudahlah itu sudah lama kejadiannya" jelas Jokowi usai meninjau perbaikan gorong-gorong di Jalan S Parman, Jakarta Barat, Senin (24/2).
Selain kapal meledak, ban mobil Jokowi juga pernah dirobek. Namun Jokowi enggan mengungkitnya. Karena kejadian itu sudah terjadi tahun lalu dan dirinya lupa persisnya kapan.