Ada beberapa fakta unik dari gunung yang satu ini. Dirangkum dari beberapa sumber, berikut ini adalah beberapa fakta Gunung Kelud. Apa saja? Yuk simak di halaman berikut...
1. Danau Kawah
Sebelum erupsi yang terjadi pada tahun 2007 lalu, Gunung Kelud memiliki kawah yang terletak di puncaknya. Menurut beberapa sumber, danau ini bisa menyimpan air sampai 40 juta m3. Bayangkan berapa banyak air itu.
Kalau Gunung Kelud meletus dan air itu menggelontor pasir-pasir sampai lepas. Tidak terbayangkan berapa jumlah korban yang akan jatuh.
Untuk menghindari hal itu, pada tahun 1902 Pemerintah Belanda membangun sebuah sistem terowongan untuk mengurangi air di dalam danau. Terowongan ini berhasil mengurangi jumlah air di atas kawah hingga 4,3 juta m3.
Namun terowongan ini jebol, dan pada tahun 1923 akhirnya Pemerintah Belanda membuatkan lagi 7 terowongan dan berhasil mengurangi jumlah air di atas kawah hingga 1,8 juta m3.
Namun setelah erupsi pada tahun 2007 yang memunculkan kubah lava yang semakin lama semakin besar, air di kawah Gunung Kelud menghilang, digantikan oleh kubah lava, dan hanya menyisakan sedikit kubangan air.
2. Tiga Daerah
Gunung Kelud yang memiliki tinggi 1717 m dpl ini adalah salah satu gunung paling aktif di Jawa Timur. Gunung Kelud terletak di perbatasan Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang.
Puncak Gunung Kelud sendiri berada di Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.
3. Meletus 40 kali
Menurut sejarah Gunung Kelud pernah meletus setidaknya 40 kali. Catatan ini merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Smithsonian di Washington DC, Amerika Serikat.
Catatan 40 kali itu dicatat oleh Lembaga Smithsonian setidaknya dalam kurun waktu 100 tahun terakhir. Dengan catatan ini, maka tidak salah kalau Gunung Kelud disebut sebagai salah satu gunung yang paling aktif di Jawa Timur.
Gunung ini tercatat aktif meletus dalam waktu yang cukup dekat, yaitu antara 9 - 25 tahun.
4. Tipe Gunung
Gunung Kelud termasuk dalam tipe stratovulkan yang memiliki karakteristik letusan eksplosif. Gunung ini terbentuk akibat proses subduksi lempeng benua Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia.
Gunung Kelud memiliki beberapa puncak yang merupakan sisa dari letusan besar di masa lalu. Puncak sisi barat daya membuka, sehingga kompleks kawah terbuka ke arah tersebut. Sementara puncak Kelud adalah yang tertinggi. Selain itu ada puncak Gajah Mungkur di sisi barat dan puncak Sumbing di sisi selatan.
5. Letusan 1586
Menurut sejarah, letusan Gunung Kelud paling besar terjadi pada tahun 1586. Letusan yang sangat besar itu menelan korban setidaknya 10.000 orang. Pada masa itu, bisa dibayangkan kalau letusannya sangat besar, karena jumlah penduduk di daerah itu masih sangat sedikit.
Menurut buku Data Dasar Gunung Api di Indonesia. Letusan pada saat itu diperkirakan memiliki kekuatan Volcanic Explosivity Index (VEI): 5. Ini setara dengan letusan Gunung Pinnatubo di Filipina pada tahun 1991.
6. Letusan 1990
Pada tahun 1990, Kelud kembali bergolak. Ia meletus selama 45 hari yaitu pada 10 Februari - 13 Maret 1990. Saat itu Gunung Kelud memuntahkan sekitar 57,3 m3 material vulkanik.
Lahar dingin menjangkau jarak 24 km dari danau kawah. Melewati 11 sungai yang berhulu di Gunung Kelud dan menutupi terowongan Ampera yang seharusnya menjadi jalan keluar air dari danau kawah.
Terowongan yang tertutup oleh material vulkanik itu baru bisa selesai dibetulkan dan bisa dipergunakan dengan normal pada tahun 1994.
7. Letusan 2007
Setelah sekian lama 'anteng' dan tidak ada aktifitas berarti. Pada tahun 2007, Gunung Kelud kembali menggeliat. Pada saat itu, terdapat beberapa aktifitas kegempaan dan suhu air danau meningkat.
Namun ternyata aktifitas Gunung Kelud tidak menimbulkan erupsi yang besar. Tetapi terbentuk kubah lava di puncak gunung yang membuat air di danau kawah menghilang dan menyisakan hanya sedikit genangan air.
8. Letusan 2014
Setelah 7 tahun berlalu, Gunung Kelud kembali bergerak dan bangun. Gunung ini memuntahkan debu tebal dan semburan awan panas yang berefek pada daerah-daerah di sekitarnya.
Kilat kemerahan dan besar terlihat hingga di area Malang. Sementara debu tebal menutupi jalan hingga Yogyakarta. Kali ini letusan Gunung Kelud kembali ke kebiasaannya, yaitu letusan eksplosif.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada kepastian kapan Gunung Kelud akan ditetapkan dalam status aman kembali. Penduduk di sekitar Gunung Kelud diungsikan sampai di jarak aman dan diharapkan tidak kembali ke rumah masing-masing hingga pemerintah mengumumkan situasi aman.
Mari berdoa agar saudara yang terkena dampak bencana alam bisa segera kembali ke aktivitasnya semula. Amin.
3. Meletus 40 kali
Menurut sejarah Gunung Kelud pernah meletus setidaknya 40 kali. Catatan ini merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Smithsonian di Washington DC, Amerika Serikat.
Catatan 40 kali itu dicatat oleh Lembaga Smithsonian setidaknya dalam kurun waktu 100 tahun terakhir. Dengan catatan ini, maka tidak salah kalau Gunung Kelud disebut sebagai salah satu gunung yang paling aktif di Jawa Timur.
Gunung ini tercatat aktif meletus dalam waktu yang cukup dekat, yaitu antara 9 - 25 tahun.
4. Tipe Gunung
Gunung Kelud termasuk dalam tipe stratovulkan yang memiliki karakteristik letusan eksplosif. Gunung ini terbentuk akibat proses subduksi lempeng benua Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia.
Gunung Kelud memiliki beberapa puncak yang merupakan sisa dari letusan besar di masa lalu. Puncak sisi barat daya membuka, sehingga kompleks kawah terbuka ke arah tersebut. Sementara puncak Kelud adalah yang tertinggi. Selain itu ada puncak Gajah Mungkur di sisi barat dan puncak Sumbing di sisi selatan.
5. Letusan 1586
Menurut sejarah, letusan Gunung Kelud paling besar terjadi pada tahun 1586. Letusan yang sangat besar itu menelan korban setidaknya 10.000 orang. Pada masa itu, bisa dibayangkan kalau letusannya sangat besar, karena jumlah penduduk di daerah itu masih sangat sedikit.
Menurut buku Data Dasar Gunung Api di Indonesia. Letusan pada saat itu diperkirakan memiliki kekuatan Volcanic Explosivity Index (VEI): 5. Ini setara dengan letusan Gunung Pinnatubo di Filipina pada tahun 1991.
6. Letusan 1990
Pada tahun 1990, Kelud kembali bergolak. Ia meletus selama 45 hari yaitu pada 10 Februari - 13 Maret 1990. Saat itu Gunung Kelud memuntahkan sekitar 57,3 m3 material vulkanik.
Lahar dingin menjangkau jarak 24 km dari danau kawah. Melewati 11 sungai yang berhulu di Gunung Kelud dan menutupi terowongan Ampera yang seharusnya menjadi jalan keluar air dari danau kawah.
Terowongan yang tertutup oleh material vulkanik itu baru bisa selesai dibetulkan dan bisa dipergunakan dengan normal pada tahun 1994.
7. Letusan 2007
Setelah sekian lama 'anteng' dan tidak ada aktifitas berarti. Pada tahun 2007, Gunung Kelud kembali menggeliat. Pada saat itu, terdapat beberapa aktifitas kegempaan dan suhu air danau meningkat.
Namun ternyata aktifitas Gunung Kelud tidak menimbulkan erupsi yang besar. Tetapi terbentuk kubah lava di puncak gunung yang membuat air di danau kawah menghilang dan menyisakan hanya sedikit genangan air.
8. Letusan 2014
Setelah 7 tahun berlalu, Gunung Kelud kembali bergerak dan bangun. Gunung ini memuntahkan debu tebal dan semburan awan panas yang berefek pada daerah-daerah di sekitarnya.
Kilat kemerahan dan besar terlihat hingga di area Malang. Sementara debu tebal menutupi jalan hingga Yogyakarta. Kali ini letusan Gunung Kelud kembali ke kebiasaannya, yaitu letusan eksplosif.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada kepastian kapan Gunung Kelud akan ditetapkan dalam status aman kembali. Penduduk di sekitar Gunung Kelud diungsikan sampai di jarak aman dan diharapkan tidak kembali ke rumah masing-masing hingga pemerintah mengumumkan situasi aman.
Mari berdoa agar saudara yang terkena dampak bencana alam bisa segera kembali ke aktivitasnya semula. Amin.