Sejak kejadian tersebut, AS mengatakan putrinya mengalami shock berat dan kerap mengungkapkan rasa takut pada orang tuanya.
"Korban mengeluh pada ibunya mengatakan sakit dan cape. Tidak biasanya juga mimpi buruk teriak 'aku takut...aku takut'. Tapi kami anggap wajar karena korban akan menghadapi ujian," tulis AS dalam keterangan pers yang dibacakan Ketua KPAI, Arist Merdeka Sirait, Selasa (29/10).
Rasa shock korban juga dirasakan AS saat mengantarkan putrinya itu mengikuti lomba fisika tingkat Provinsi DKI Jakarta. Ketika itu AE meminta untuk segera dikeluarkan dari SMP 4 Jakarta.
"Nanti selesai lomba dan aku naik kelas, aku mau keluar dari sekolah," tulis AS mengulang permintaan putrinya.
AS mengatakan, akibat kejadian itu prestasi putrinya juga menurun. Saat ditanyakan, lagi-lagi AE mengatakan ingin segera keluar dari sekolah karena tidak tahan dengan perlakuan teman-temannya.
"Kalau pingin aku tetap jadi anak pintar dan tidak nakal, pindahin aku dari sekolah ini. Aku sudah tidak kuat ngadepin teman-teman aku," curhat AE pada ayahnya.