Iran akhir pekan ini memperkenalkan pesawat tempur terbarunya yang dibuat di dalam negeri dan diklaim merupakan pesawat tempur generasi terbaru yang mengadopsi teknologi siluman atau sulit dideteksi radar.
Upacara peluncuran pesawat itu dihadiri langsung oleh Presiden Mahmoud Ahmadinejad. Dirinya menyatakan bahwa pesawat yang dinamai Qaher 313 itu membuktikan makin tingginya kemandirian Iran dalam bidang teknologi militer. Selama ini para pengamat militer Barat memperkirakan bahwa kekuatan AU Iran sangat terbatas karena hanya memiliki pesawat-pesawat buatan Rusia atau pesawat tua AS tahun 1970-an peninggalan era Shah Iran. Embargo total dari negara-negara Barat selama puluhan tahun membuat banyak pesawat berteknologi Barat kesulitan mendapat suku cadang.
“Kini kecepatan pembangunan Iran di bidang sains dan teknologi tak lagi tergantung pada situasi, itu tergantung pada tekad kita,” tegas Ahmadinejad. “Kita harus menetapkan target yang lebih tinggi. Kita lihat semuanya mungkin, kita punya kemampuannya,” tegasnya. Dirinya menyatakan pula, program pengembangan pesawat tempur itu tidak bertujuan mengancam siapa pun. “Tak ada niat untuk mencampuri urusan negara mana pun,” tandasnya.
“Pesawat tempur canggih dengan karakteristik fisik yang unik ini memiliki daya tangkap radar yang sangat rendah sehingga memungkinkan beroperasi di ketinggian rendah,” ujar Menteri Pertahanan Ahmad Vahidi seperti dikutip kantor berita Mehr.
Hubungan Iran dengan negara-negara Barat beberapa waktu terakhir makin tegang terkait program pengembangan nuklir negeri itu. Israel dan negara-negara Barat khawatir program itu digunakan untuk mengembangkan senjata nuklir, sementara Iran berkilah programnya murni untuk kebutuhan energi dan industri.
Rekaman siaran berita TV Iran mengenai pesawat tempur terbaru Iran: