Salah seorang pengurus Masjid Agung Kota Tasikmalaya H Tubagus Oom mengaku kaget mendengar informasi tersebut. Dia pun baru percaya setelah melihat iklan tersebut.
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Kota Tasikmalaya ini pun mencoba mengecek website tokobagus.com. TB Oom juga mencoba menghubungi nomor telepon di psitus iklan itu. "Tidak ada yang menjawab. Tadi sudah ditelepon, hanya suara-suara tidak jelas. Tidak ada yang berbicara," kata dia tadi malam.
TB Oom berang mengetahui iklan tersebut. Bagaimanapun masjid agung adalah kebanggaan warga Kota Tasikmalaya. Sebagai pengurus, dia merasa tersinggung atas adanya iklan tersebut.
"Apa maksudnya berani-berani memasang iklan mesjid agung dijual. Apakah ini semacam pelecehan terhadap umat Islam atau bagaimana. Saya selaku pengurus mesjid agung merasa tersinggung dengan adanya iklan seperti itu," geramnya.
Dia menduga, pemasang iklan tersebut sekadar berniat iseng. Namun tetap, hal itu dianggap kurang beretika dan dinilai bisa memancing emosi warga Kota Tasikmalaya. Selaku pengurus masjid, dia prihatin dengan munculnya iklan di situs jual beli online tersebut.
Masyarakat yang melihat iklan tersebut dihimbau mengklik opsi pelaporan yang ada di bawah iklan beramai-ramai agar iklan tersebut segera dibuang pengelola situs.
"Sebagai pengurus (masjid agung) saya tadi sudah coba mengontak, tapi tidak ada jawaban. Seperti yang tidak bertanggungjawab. Jadi ini mah seperti yang ingin memuat sensasi," pungkasnya.
Luas Masjid Agung Kota Tasik sekitar 32000 meter persegi. Adapun biaya pembangunannya (ulang) menghabiskan anggaran kurang lebih Rp 8,1 miliar.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tasikmalaya KH Achef Noor Mubarok mengatakan pemasangan iklan penjualan masjid agung itu kemungkinan sebatas iseng. Namun MUI telah menurunkan tim untuk menyelidiki adanya iklan tersebut.
"Masih belum jelas. Tapi menurut tim kami masih tergolong iseng," singkatnya tadi malam.
Sekretaris GP Ansor Kota Tasikmalaya Asep Rizal meminta para pengurus masjid agung dan ulama menyelidiki motif si pemasang iklan tersebut. Karena tindakan tersebut dinilai sebagai bentuk pelecehan dan mengandung unsur penghinaan.
"Mohon diselidiki motivasi yang dia lakukan, tidak hanya pelecehan tetapi unsur penghinaan yang di lakukan," geramnya.
Warga Kota Tasikmalaya, Bayhaqi Umar mengatakan iklan penjualan Masjid Agung Kota Tasikmalaya sebagai pelecehan dan harus disikapi Pemkot Tasikmalaya dengan mengajukan keberatan dan mengadukannya ke polisi.
“Itu penghinaan dan kalau dibiarkan akan semakin banyak yang melakukan penistaan seperti itu,” ujarnya.
Hal sama juga dikatakan Ketua DPC PKB Kota Tasikmalaya Abun Sulaeman. Menurutnya iklan tersebut sangat melecehkan umat muslim.
“Saya rasa yang memasang iklan itu harus dicari dan diminta klarifikasi maksud dan tujuan iklan tersebut. Jangan sampai (iklan tersebut) dijadikan barang iseng,” ujarnya.