Dokter gigi selalu menyarankan untuk menyikat gigi dua kali sehari. Namun ternyata para spesialis gigi melihat kalau anak-anak pra sekolah cenderung memiliki lubang pada gigi.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika, lebih dari 25% anak-anak usia 2 sampai 5 tahun di Amerika Serikat memiliki kerusakan gigi. Terlebih lagi, menurut Institut Forsyth, penyakit gigi anak adalah alasan utama anak-anak mengunjungi ruang gawat darurat setiap tahun.
Jadi apa lagi yang bisa Anda lakukan untuk memastikan gigi dan gusi anak Anda menjadi sehat sepanjang hidupnya? Berikut ini ada 5 hal menyenangkan yang bisa diterapkan pada anak Anda.
1. Mulai kunjungan ke dokter gigi
"Intervensi dini dapat mencegah gigi berlubang," kata Dr Joel H. Berg, presiden American Academy of Pediatric Dentistry.
Berg mengatakan anak-anak harus berani mengecekan giginya ke dokter gigi pada saat gigi pertama mereka lepas.
"Dokter gigi dapat memastikan gigi anak Anda dengan baik. Daripada menjadi masalah di kemudian hari, dokter gigi bisa berbicara tentang fluoride dan cara yang benar untuk menyikat gigi anak Anda. Plus, kunjungan rutin sebelum usia 3 tahun sampai anak Anda terbiasa diperiksa. Hal ini juga dapat menghilangkan ketakutan dan membuat pengalaman yang positif," saran Berg.
2. Makan sehat
Bahkan jika anak Anda tidak diperbolehkan untuk makan kue atau gula, makanan sehat bisa menjadi pilihan seperti susu, jus buah, dan biskuit.
Pastikan anak Anda mengkonsumsi makanan diet seimbang dan cobalah untuk menghindari makanan ringan lengket atau manis. Tawarkan jus hanya pada saat makan dan jangan pernah meninggalkan bayi Anda tidur dengan botol susunya.
3. Perawatan untuk gigi bayi
Meskipun gigi bayi pada akhirnya akan putus, penting untuk merawat gigi bayi mulai sekarang. Gigi bayi penting bagi perkembangan bicaranya, dan memungkinkan anak Anda untuk mengunyah makanan bergizi. Gigi bayi yang terinfeksi dapat menyebabkan kerusakan gigi pada gigi permanen.
"Semakin awal Anda memulai menjaga kesehatan mulut, semakin menjadi bagian dari rutinitas kesehatan sehari-harinya," kata Ingber Fern, CEO of the National Children’s Oral Health Foundation, komunitas kesehatan gigi di Amerika dan Kanada yang membatu masalah kesehatan gigi wanita dan anak.
Dimulai pada saat lahir, bersihkan gusi bayi dengan waslap basah yang bersih setelah disusui. Jika bayi Anda memiliki gigi, sikat setidaknya dua kali sehari pagi dan menjelang tidur, jika tidak lebih sering. Jika bayi Anda menggunakan dot, bersihkan dot tersebut di air hangat, bukan dengan mulut Anda.
4. Ajari anak kebiasaan yang baik
Para ahli sepakat anak-anak tidak mampu menyikat gigi mereka dengan baik sampai mereka berusia 8 tahun, sehingga anak-anak semestinya diawasi hingga nantinya menjadi kebiasaan.
Terlebih lagi, studi menunjukkan kalau ketika orangtua memiliki kebiasaan yang sehat, anak-anak akan mengikutinya. Jadi biarkan anak Anda terbiasa melihat dan menggunakan sikat gigi atau membawanya ke dokter gigi. "Biarkan mereka tahu itu kalau hal ini
positif," kata Ingber.
5. Buat jadi menyenangkan
Jika kebersihan mulut yang baik adalah pengalaman yang menyenangkan untuk anak Anda, pasti anak Anda cenderung ingin melakukannya lagi.
"Kalau ingin membuat ini menyenangkan, dimana mereka benar-benar akan memamerkan senyum dan gigi mereka, Anda bisa mengajarinya menyikat gigi sambil bernyanyi," kata Ingber.
"Anda juga dapat membuat grafik sikat gigi yang anak Anda lakukan untuk memamerkan pada kunjungan dokter gigi berikutnya," tambah Ingber.