Tips Masuk ke Dunia Wirausaha

Suatu hari anda berpikir untuk berhenti kerja dan mendirikan usaha sendiri. Tentunya ini bukan hal yang mudah, cukup menguras pikiran dan risikonya juga tinggi. Kita mengabaikan gaji bulanan untuk mencoba sesuatu yang belum tentu berhasil. Tapi membentuk bisnis sendiri merupakan “pengalaman yang sangat seru dan bermanfaat,” kata Valerie Wagoner, yang pindah dari Silicon Valley ke India untuk mendirikan perusahaan sendiri.

Tips Masuk ke Dunia Wirausaha

Jika tekad Anda sudah bulat untuk terjun ke wirausaha, inilah beberapa tips dari para entrepreneur.

Kapan? Waktu yang tepat untuk mendirikan usaha sendiri sangat bervariasi, tergantung dari orangnya.
“Saat kita sudah tidak lagi semangat berangkat kerja di pagi hari, itulah waktunya untuk pindah kantor atau membuka usaha sendiri,” kata Pawan Marwaha, pendiri situs reservasi restoran Tablegrabber.com.
Marwaha menyarankan mengawali wirausaha di usia muda. Seiring pertambahan usia, tanggung jawab meningkat dan toleransi risiko menurun, ujarnya. Tapi pengalaman kerja selama beberapa tahun akan sangat berguna, sebagai pembuka wawasan akan dunia kerja. Hal ini juga memberi waktu untuk menabung, sebagai jaring pengaman jika bisnis kita tidak berhasil.

Siapa? Agar bisnis kita sukses, diperlukan tim yang tepat, berisikan orang-orang dinamis dan berdedikasi. Pada umumnya, orang enggan bergabung dengan perusahaan yang belum mapan. Kita harus bekerja lebih keras untuk menarik calon mitra. Caranya adalah dengan mengetuk nurani wirausaha, inovasi, atau rasa petualangan mereka. Yang penting, jujur dan terbuka mengenai kondisi perusahaan dan jangan mengumbar janji yang pasti tak bisa ditepati.

Tetap fokus. Seorang wirausahawan terkadang harus melakukan sendiri semua aspek bisnis—seperti pembukuan atau bahkan menjadi kurir. Tapi berhati-hatilah mengalokasikan waktu dan tenaga. Misalnya, menunggu perizinan kelar bisa membuat stres, tapi toh kita tak bisa berbuat apa-apa sehingga “kita tidak perlu cemas soal ini,” ujar Wagoner. Gunakan waktu menunggu itu untuk melakukan riset tentang konsumen atau meningkatkan pemahaman produk.

Mana modalnya? Ini adalah salah satu tantangan terbesar dalam wirausaha. Tabungan—termasuk milik mitra bisnis yang turut mendirikan perusahaan Anda—bisa menjadi sumber utama. Boleh pertimbangkan meminjam dari teman atau kerabat, kecuali jika Anda khawatir hubungan dengan mereka berpotensi menjadi rumit. Jangan lupa mencari investor, seperti dari pemodal ventura. “10 investor dengan modal kecil-kecil mungkin lebih mudah dicari dibanding satu investor bermodal besar,” kata Wagoner.

Fleksibel. Biasanya, sebuah bisnis berawal dari sebuah ide. Tapi seiring waktu, konsep awalnya mungkin harus berubah, mengikuti umpan balik dari konsumen atau hal lain. Hal-hal sederhana sekalipun, misalnya nama perusahaan, mungkin tidak berujung seperti yang awalnya kita harapkan. Yang penting adalah memaksimalkan apa yang akhirnya kita dapat.

Berani gagal. Sebuah perusahaan baru akan menjalani naik turun. Kuncinya adalah melewati saat-saat genting dengan keyakinan yang tetap tinggi. Dalam sebuah bisnis baru, delapan dari 10 proyek mungkin tidak berjalan lancar. Jika sebuah proyek ternyata gagal, pindahlah langsung ke proyek berikutnya. Jangan lupa mencatat kesalahan-kesalahan kita, agar tidak terulang lagi.