Tak sedikit atlet berkebangsaan Belanda yang memiliki garis keturunan Indonesia. Namun, hanya segelintir dari mereka masih menyematkan nama belakang nenek moyangnya, yang kebanyakan berdarah Maluku dan Jawa.
Ranomi Kromowidjojo merupakan salah satu atlet Negeri Kincir Angin yang melestarikan warisan leluhurnya. Atlet renang yang lahir dan besar di Belanda ini memiliki ayah berasal dari Suriname dan kakeknya dari Indonesia. Nama Kromowidjojo diambil dari nama kakeknya yang berdarah Jawa.
Kiprah Ranomi sebagai atlet profesional mulai menyita perhatian dunia ketika menyabet medali emas di Olimpiade Beijing 2008. Kala itu, dia menjuarai nomor gaya bebas 4x100 meter bersama Inge Dekker, Femke Heemskerk dan Marleen Veldhuis.
Torehan itu sekaligus menjadi kado terindah di ulang tahunnya ke-18, yang jatuh tepat pada 20 Agustus atau beberapa hari sebelum memenangi pertandingan.
Pada Kejuaraan Dunia Renang 2010, Ranomi menggondol dua medali emas di nomor individu gaya bebas 50 dan 100 meter. Sedangkan di Kejuaraan Dunia Akuatik 2011, dia juga meraih medali emas bersama ketiga rekannya di tim Olimpiade Beijing pada nomor gaya bebas 4x100 meter.
Seperti dilansir USA Today, tak sedikit jurnalis yang kerap kesulitan menyebut dan menulis nama belakang Ranomi. Ia pun dengan bangga mengejanya agar tertulis dengan benar.
Ranomi akan tampil untuk kali kedua di ajang Olimpiade. Dara berpostur 178 sentimeter ini diharapkan mampu membawa pulang medali emas di nomor individu dan atau tim. Akankah kado terindah ulang tahunnya kembali berulang?