Perangkat teknologi telepon seluler (ponsel) semakin maju dengan kemudahan akses bersosialisasi. Hal itu juga berpengaruh pada perilaku pengguna ponsel pintar.
Saat ini, para pengguna ponsel pintar semakin ketagihan aplikasi jejaring sosial. Tentunya hal itu tidak lepas dari update status dan foto yang menjadi salah satu bukti eksistensi mereka di dunia jejaring sosial.
Peran foto meningkat, dari sekedar pengisi profil menjadi alat komunikasi. Sebuah foto dapat berbicara dan menyampaikan informasi. Itu bahkan lebih mendominasi jika dibandingkan dengan teks dan berbicara langsung.
Dengan adanya fenomena itu, aplikasi edit dan filter foto dengan keunggulan dan keunikan masing - masing mulai menjamur. Itu pun tidak sekedar mengedit foto menjadi lebih baik, tapi juga menambah bingkai dan fitur lucu yang menjadi ajang kreativitas. Proses edit foto yang membosankan menjadi menyenangkan dan membuat ketagihan.
Ketagihan aplikasi foto itu dialami Nico Theofila Wilmy,21, yang memiliki dua ponsel pintar. Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Katolik Parahyangan ini menggunakan aplikasi foto FX untuk iPhone-nya. Aplikasi tersebut dapat membersihkan red eye. Selain itu, ada aplikasi Photo Magic guna memperbanyak foto dalam satu bingkai.
Meski mengakui lebih suka mengedit warna foto supaya lebih menarik, ia tidak ketinggalan mengedit foto di Path, aplikasi jejaring untuk iPhone dan Android.
"Bikin ketagihan soalnya dengan diedit foto, kita jadi lebih bagus dan keren, plus bisa langsung di-share. Biasanya, sehari bisa 4 - 5 kali update foto. Saat ini aplikasi yang ada cukup banyak dan memuaskan," ungkap Nico, Rabu (20/6).
Kebebasan akses internet dan keterbukaan dalam bersosialisasi membuat aplikasi foto semakin diminati. Hal itu dimanfaatkan developer kreatif. Mereka beramai - ramai membuat ratusan aplikasi berbagi foto guna memanjakan para pengguna.
Tak bisa dipungkiri, Instagram menjadi penggebrak. Kehadiran aplikasi tersebut menginspirasi aplikasi foto lain. Selanjutnya aplikasi seperti Path, Piictu, Pudding.to, Picture Effect Magic, pho.to Lab, Pixlr-o-matic, Pinwheel, Pic Collage, gaya retro dan vintage dengan retro camera dan Sketch+ yang menawarkan banyak kesenangan dalam mengedit foto mulai bermunculan.
Aplikasi berkonsep mirip instagram pun mulai bermunculan. Sebut saja Pikubo, mirip dengan instagram, tapi anda bisa memberikan sentuhan efek dan bingkai seperti monochrome dan lomo bagi pengguna Blackberry. Developer lokal tidak mau ketinggalan. Picmix misalnya, menarik perhatian. Baru empat bulan diluncurkan, mereka sudah menarik tiga juta pengunggah dari seluruh dunia.
Untuk yang suka melakukan perjalanan, aplikasi Nusantarabeta bisa menunjang kebutuhan anda. Aplikasi tersebut membebaskan anda berbagi foto perjalanan keliling Indonesia.
Aplikasi filter foto dan berbagi foto ponsel pintar Android lebih menjamur. Salah satunya Path yang bisa digunakan bersama iPhone.