Rumor jebakan dalam razia di jalan raya oleh oknum kepolisian bukan isapan jempol. Kali ini dirasakan Lita Stephanie yang diungkapkan dalam akun Twitternya. Kontan saja membuat heboh jagad dunia maya itu.
Di akun Twitter berinisial @litastephanie ini dia menuliskan ceritanya yang hampir dijebak oknum polisi karena memiliki narkoba. Padahal dia bukan pengguna narkoba.
Lita menuturkan, dirinya baru pulang dari Kemang, Jakarta Selatan, dan melintas di kawasan Jalan Bangka. Sebenarnya dari Kemang, dia ingin pulang ke rumahnya di kawasan Tebet. Saat itu jam menunjukkan pukul 01.30 WIB dini hari.
“Di sana sudah ada razia dari pihak kepolisian,” tulisnya.
Saat diberhentikan, dia mengikuti perintah petugas dengan menepikan mobil Kijang Innova yang ditumpangi bersama temannya, Yasmin.
“Polisi langsung mengarahkan senter ke wajah saya. Dia meminta kita membuka pintu mobil dan turun dari kendaraan,” tuturnya.
Tiba-tiba seorang polisi berteriak. Dia mengaku menemukan obat-obatan yang dituding sebagai milik Lita dan Yasmin. Setelah itu, polisi meminta agar bagasi kendaraan dibuka. Di sana, ada kotak P3K, sejumlah obat pusing dan obat alergi yang kemudian diklaim sebagai narkoba.
Selanjutnya perdebatan dengan polisi terjadi. Lita dan Yasmin membantah memakai narkoba. Bahkan mereka meminta polisi melakukan cek darah dan urine. Namun, polisi tetap ngotot bahwa obat-obatan itu miliknya.
Mereka sempat diintimidasi oleh sejumlah petugas dan seorang provos. ”Ada sekitar 10 petugas yang mengelilinginya. Hampir 1 jam mereka diminta berdiri merapat ke tembok dan tidak kemana-mana,” jelasnya.
Akhirnya, Lita menelepon adiknya meskipun sempat dilarang oleh petugas. Adiknya pun datang dan berbicara baik-baik kepada petugas tersebut, tetapi polisi masih ngotot dengan penemuan narkoba tersebut.
Lalu, adik Lita menyebut kenalan seorang perwira tinggi di Polda Metro Jaya. Polisi yang semula ngotot menjadi ramah. Mereka pun menyebut obat-obatan itu sebagai obat alergi. Tak lama kemudian Lita diperbolehkan pulang.
Anehnya, polisi malah memberi 4 butir obat yang sebelumnya disebut sebagai narkoba. Padahal, obat-obatan itu bukan miliknya, melainkan hanya obat alergi.
Simpati pun berdatangan dari sejumlah pemilik akun Twitter. Mereka mengaku sahabatnya pernah dijebak dalam suatu razia dan dijebloskan ke penjara.
“@litastephanie untung kamu berani & tegas, Kak. Syukurlah gak sampe kenapa-kenapa. Temenku dulu sampe ada yang dipenjara 2 bulan,” tulis pemilik akun @inestjokro.
Saat Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto diminta komentarnya, dia minta diberi waktu konfirmasi terlebih dulu.
“Saya cek dulu ya,” ujarnya.