Nunun Nurbaetie mengaku pergi ke Singapura tahun 2009 lalu untuk berobat, bukan melarikan diri. Namun sosialita ini justru ditangkap petugas KPK di negara Thailand.
Nunun pergi meninggalkan Indonesia menuju Singapura sejak 23 Februari 2009 silam. Ia berkilah kepergiannya ke Singapura itu bukan melarikan diri.
Menurut istri mantan Wakapolri Adang Daradjatun ini, kepergiannya ke Singapura itu bahkan sudah dikoordinasikan dengan KPK. Nunun memberitahu tempat tinggalnya di Singapura, nama dokter dan rumah sakit yang menangani penyakit nyeri syarafnya.
Sekadar informasi, sebelum pelariannya, nama Nunun memang sudah dikait-kaitkan dengan kasus suap dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia yang memenangkan Miranda Gultom. Ia sendiri akhirnya ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK sejak Februari 2011 lalu.
Selama di Singapura ini, Nunun mengaku kesal dengan pemberitaan tentang dirinya yang dianggap tak berimbang. Media terus berusaha mencari tahu posisinya, tapi bertanya melalui dokter. Inilah alasan yang membuat dirinya enggan kembali ke Indonesia.
"Sejak saya diintimidasi oleh media dan dijadikan komoditas oleh media, saya jadi enggan untuk segera pulang ke Indonesia. Namun karena media semakin gencar memberitakan tentang saya maka saya makin enggan untuk kembali," jelas Nunun dalam pledoi yang dibacakan dalam persidangan lanjutan di Pengadilan Tipikor, Senin (30/4) lalu.
Berbagai isu mengenai posisi Nunun terus beredar, namun tidak ada yang menjadi kenyataan. KPK pun mengaku sudah mengerahkan segala upaya untuk bisa memulangkan Nunun. Foto Nunun pun masuk dalam buronan interpol.
Tiba-tiba kabar baik itu datang pada Sabtu, 10 Desember 2011 lalu. Nunun akhrinya berhasil ditangkap petugas KPK. Namun bukan di Singapura, melainkan Thailand. Saking pentingnya penangkapan ini, Wakil Ketua KPK, Chandra M Hamzah pun ikut turun langsung.
Setelah diboyong ke KPK, dan menjalani pemeriksaan, Nunun langsung dijebloskan ke rutan Pondok Bambu.