Fenomena ini membuat cemas pakar keamanan cyber setempat. Tren yang dijuluki sebagai 'Sneaky Hat' ini membuat para remaja berfoto hanya dengan topi untuk menutup area genital mereka.
Beberapa halaman Facebook bahkan didedikasikan khusus untuk menampilkan para remaja berpose seperti itu. Tren ini kabarnya berasal dari sebuah sekolah menengah di wilayah Queensland.
Susan Mclean selaku pakar keamanan cyber setempat menyatakan aksi tersebut sangat berisiko. Bahkan mungkin berdampak buruk bagi masa depan pelakunya, seperti terjerat undang-undang pornografi anak karena menyebarkan konten mesum di bawah umur.
"Bisa jadi aksi ini akan berujung pada kesedihan, foto itu berada di dunia internet. Mereka ada di situs publik, setiap orang bisa melihat dan para pelaku memposting foto itu dengan nama mereka dan bangga dengannya," kata Mclean prihatin.
Dikutip detikINET dari Herald Sun, Jumat (25/11/2011), kepolisian Queensland sendiri sedang menginvestigasi kasus ini. Sudah beberapa kali remaja di Australia kena hukuman karena memposting konten mesum atas diri mereka sendiri ke dunia maya.
Di sisi lain, pelaku postingan foto cabul ini juga bisa dinilai buruk jika melamar kerja di masa depan. Sebab foto mesum yang mereka posting kemungkinan akan menetap di internet dan bisa ditelusuri.