Dengan wajah menebar senyum menantang, pengemudi mobil itu menjulurkan tangannya ke luar jendela mobil menghibur ratusan penonton dengan memacu kendaraannya mengitari dinding ‘Tembok Kematian’.
Mobil itu tidak sendirian, dia ditemani dua sepeda motor yang berpacu tidak kalah cepatnya. Mobil dan dua sepeda motor itu menggeber gasnya kencang-kencang melaju di lantai arena berbentuk mangkuk dari kayu yang sudah tua. Mereka bergerak berputar-putar menyapa penonton yang jaraknya hanya beberapa meter dari jangkauannya.
Menggunakan gaya sentrifugal, mobil dan sepeda motor itu mampu mengitari dinding vertikal yang tingginya 30 feet (9 meter) dengan kecepatan tinggi tanpa terjatuh ke lantai.
Sementara itu penonton berkerumun di atas dinding memberi semangat saat menyaksikan pemain merambat ke luar dari jendela mobil atau melihat aksi pengendera sepeda motor yang lepas tangan dari kemudinya.
