Di pinggir jalan, di bawah menara jam Brighton, ibu-ibu ini dengan bangga mengeluarkan payudara dan menyodorkannya ke bayi-bayi mereka. Di hadapan para pengunjung toko yang berbelanja keperluan Natal, para ibu seakan menantang publik yang sebelumnya memrotes seorang ibu menyusui anaknya di depan umum.
Adalah Claire Jones-Hughes yang menggagas aksi ini setelah dia merasa sakit hati diprotes beberapa pengunjung saat menyusui bayinya di sebuah restoran vegetarian pekan lalu. "Seorang wanita berkata sangat tak menyenangkan melihat saya menyusui, dan saya harus menutupi bayi saya," ujar ibu berusia 38 tahun ini, seperti dikutip harian Daily Mail, Kamis 15 Desember 2011.
Ia mengaku terkejut dengan komplain tersebut, karena ia sendiri telah berusaha menyusui diam-diam. Meskipun akhirnya memperoleh dukungan dari pengunjung lain, Jones-Hughes mengaku terpukul dan menangis setelahnya.
Jones-Hughes mengatakan, bukan hanya dia yang mengalami pengalaman tidak menyenangkan seperti itu. Dia teringat cerita beberapa temannya yang mengalami hal serupa. Mencari dukungan secara online, John Hughes mendorong ibu-ibu lainnya memperjuangkan hak memberikan ASI kepada bayi mereka di depan umum.
"Saya sendiri punya dua anak perempuan yang suatu hari nanti juga akan punya anak sendiri. Jika mereka memilih menyusui, saya tidak ingin mereka mengalami apa yang saya rasakan," tutur Jones-Hughes.
Aksi ini mendapatkan dukungan dari masyarakat sekitar. Anggota parlemen kota Suzanne Borrell juga mendukung aksi itu, seraya mengakui adanya beberapa warga yang berpikiran sempit soal ibu menyusui. "Ada asumsi Brighton adalah tempat sangat toleran, warganya berpikiran luas. Namun dari pengalaman mereka, ternyata tak ada yang selamat dari kebencian," kata Borrell.