Pemimpin Korea Utara Kim Jong-il meninggal dunia dalam usia 69 tahun, demikian isi pengumuman dalam siaran televisi pemerintah Korut.
Kim, yang telah menjadi pemimpin negara komunis itu sejak ayahnya meninggal tahun 1994, meninggal dunia dalam perjalanan kereta api saat mengunjungi sebuah wilayah diluar kota Pyongyang, demikian bunyi lanjutan pernyataan resmi pemerintah setempat.
Pemimpin besar Korut ini menderita serangan stroke tahun 2008 dan sejak itu kerap absen dari pantauan publik selama berbulan-bulan.
Sosok pengganti yang sudah disiapkan untuk mengisi peran-peran kenegaraan berikutnya diduga adalah anak ketiganya, Kim Jong-un, yang diperkirakan berumur hampir 30 tahun.
Wartawan BBC di Korea Selatan, Lucy Williamson, mengatakan mangkatnya Kim akan menyebabkan kejutan besar di seantero Korea Utara.
Berita duka cita yang diumumkan melalui televisi ini disiarkan dengan sebuah pernyataan emosional yang dibacakan penyiar, yang mengenakan busana hitam.
Dalam pengumuman itu penyiar menyebut sang “pemimpin tercinta” meninggal akibat kelelahan karena tingginya beban kerja mental dan fisiknya.
Sementara itu pemerintah Korea Selatan menyatakan militernya telah disiagakan setelah mendengar pengumuman ini diikuti dengan sebuah sesi pertemuan darurat Konsil Keamanan Nasional, seperti ditulis kantor berita Yonhap.
Laporan terbaru televisi Korea Utara menyebut bahwa upacara pemakaman akan dilangsungkan di ibukota Pyongyang, pada 28 Desember mendatang.