Polisi mengatakan, sebanyak 170 ribu umat Islam merayakan hari raya di Moskow termasuk 80 ribu lainnya memadati jalan-jalan karena masjid tak menampung kegiatan salat Id. Mereka salat bersama di Masjid Katedral yang berusia 100 tahun dan sebuah masjid baru yang proses pembangunannya belum rampung.
Ketika umat Islam salat Idul Adha, suhu di sana berada di bawah delapan derajat celsius. Para jemaah umumnya berasal dari Asia Tengah yang pernah menjadi bagian dari Uni Soviet.
"Kami membutuhkan masjid baru," kata Maruv, seorang karyawan toko asal Tajikistan. "Lihat, banyak orang salat di jalan dan kedinginan. Mereka berdiri dan menunggu untuk salat sejak pukul 6 pagi, sementara di sana tak ada fasilitas apapun."
Untuk menjaga keamanan, polisi berjaga-jaga mengelilingi Umat Islam beribadah di masjdi dekat Stadion Olmpiade. Selain di masjid, umat Islam di Moskow salat Idul Adha atau dalam bahasa Rusia disebut Kurban-Bairam di Masjid Agung Moskow dan tiga taman yang ada di sana.
Dewan Mufti Rusia mengatakan, untuk pertama kalinya pemotongan hewan kurban tahun di 10 rumah poton ghewan di pinggiran kota Moskow. Beberapa tahun silam, warga Moskow marah karena pemotongan hewan kurban dilakukan di halaman apartemen di pusat kota.
"Kami, warga Muslim Rusia, banga atas tanah air kami Rusia. Kami juga mencoba agar Rusia bangga terhadap kami, kebudayaan, dan kontribusi terhadap modernisasi dan pembangunan negara kami," kata Kepala Dewan Mufti, Ravil Gainutdin seperti dikutip kantor berita RIA.
Pada Idul Adha ni, Presiden Dmitry Medvedev dan Perdana Menteri Vladimir Putin mengirimkan ucapanselamat Idul Adha kepada umat Muslim Rusia. Dalam pesannya, keduanya menyampaikan pesan tentang pentingnya meningkatkan nilai-nilai moral kaum muda, agama, dan toleransi etnis.