Pengakuan Dougall Coreng Muka Indonesia

Anggota Komisi III DPR, Aboe Bakar Al Habsyi angkat bicara soal pengakuan mantan narapidan Rachel Dougall terkait Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan Bali.

Menurutnya pengakuan Rachel itu kembali mencoreng muka Indonesia di dunia internasional khususnya soal Lapas.


"Rachel Dougall yang membuka buka bobrok penjara Bali di media-media Inggris mencoreng muka Indonesia. Sebenarnya apa yang diuangkapkannya bukanlah barang baru, sebuah kondisi yang selama ini diyakini terjadi di Lapas namun selalu dibantah keberadaannya oleh pemerintah," ujar Aboe Bakar kepada INILAH.COM, Selasa (30/7/2013).

Menurutnya, apa yang disampaikan sebenarnya sesuai dengan testtimoni mantan isteri simpanan Freddy tentang kondisi Lapas Cipinang. Dengan kasus ini kondisa Lapas di Indonesia sebenarnya sama.

"Itu semua merupakan bukti adanya fakta mafia hukum di Lapas, mereka memberikan fasilitas kepada para napi yang bisa membayar untuk menikmati narkoba dalam lapas," tegasnya.

Aboe Bakar menilai, tak heran bila selama ini narkoba bebas beredar dalam lapas, karena ada aparat yang membekingi distribusi itu. Selain itu apa yang disampaikan warga Inggis ini menambahkan fakta bahwa napi bisa memasukkan perempuan dan melakukan hubungan intim asalkan bayar kepada petugas.

"Harus ada tindakan tegas dari Kemenkumham untuk membenahi lapas, tidak sekedar memecat atau mengganti kalapas yang kedapatan ada penyimpangan dalam unit kerjanya," terangnya.

Untuk itu, Pemerintah harus melakukan evaluasi terkait dengan sistem yang ada di Lapas. Sehingga kasus-kasus seperti ini tidak terjadi lagi dikemudian hari.

"Perbaikan lapas akan memiliki arah yang jelas dalam sebuah blue print, tidak sekedar dengan melakukan sidak insidentil di tengah malam," tandasnya.

Sebelumnya, Dougall mengungkapkan bahwa dia mengalami stress dan depresi berat setelah dikurung bersama dengan pecandu narkoba, tahanan dengan HIV-positif, dan juga dengan lesbian yang agresif secara seksual. Dia juga menderita sakit kulit dan radang paru dan sempat dirawat di rumah sakit, karena fasilitas kesehatan di Kerobokan sangat buruk.

Schapelle Leigh Corby, tahanan asal Australia yang berada satu unit dengan Dougall juga mengalami ketidakstabilan jiwa. Corby dituduh membawa 4,2 kg ganja di tasnya dan divonis 20 tahun penjara dan kemudian dipotong menjadi 15 tahun saja. Ada sekitar 286 tahanan kulit putih di Kerobokan.

Dougall juga bilang bahwa Indonesia sangat munafik dengan tindakan menembak mati beberapa tahanan narkotik, namun membolehkan sabu-sabu dan kokain digunakan bebas di penjara dengan perlindungan petugas penjara.
pasang iklan banner
 
InnOnet © Copyright 2011-2018 Notifikasiku. All Rights Reserved.