Bencana kebakaran hutan tersebar di wilayah Indonesia yang telah berlangsung sejak Juli 2015 telah menghanguskan jutaan hektare lahan. Kondisi ini akan semakin parah jika kebakaran hutan tidak segera diatasi secepatnya.
Kepala Bidang Lingkungan dan Mitigasi Bencana Lapan, Parwati Sofyan menyebutkan total luas lahan dan hutan terbakar yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia telah mencapai 2,1 juta hektare.
"Kami menganalisis luas sebaran kebakaran sejak 1 Juli-Oktober 2015 menggunakan satelit tera," ujar Parwati di Gedung BNPB di Jakarta Timur, Jumat (30/10/2015).
Sementara itu, Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menambahkan, luas lahan dan hutan yang terbakar tersebut setara dengan 1,9 juta luas lapangan sepak bola atau mencapai 32 kali luas wilayah Ibu Kota Jakarta.
"Luasan lahan kira-kira segitu bisa juga setara empat kali Pulau Bali," sambungnya.
Khusus kebakaran lahan dan hutan di Papua, Sutopo mempertanyakan adanya keterkaitan dengan proyek pembangunan pemerintah di kawasan Merauke. Terlebih yang terjadi di pulau paling timur Indonesia itu ialah pembakaran lahan gambut.
"Apakah ada kaitannya dengan pembangunan Marauke? Gambut di Papua kedalamannya kurang dari dua meter dan di sana pembakaran lahan gambut (terjadi)," imbuhnya.
Adapun kebakaran lahan dan hutan, lanjut Sutopo, banyak terjadi di daerah perbatasan yang infrastrukturnya terbatas. Dari persebaran titik api, 30 persen di antaranya berada di kawasan hutan non-konsesi, dan 20 persen di perkebunan kepala sawit, serta 20 persen di area penggunaan lain.
"Lima persen berada lahan lain-lain, termasuk adanya konflik politik lokal dan belum jelasnya kepemilikan lahan," pungkasnya.