Dari pantauan Tribun-Medan.com spanduk Camel Petir tersebar di Jalan Pattimura, Simpang Kampus USU, Jalan Iskandar Muda dan Jalan Pengadilan Medan.
Seorang warga Medan Rozali mengatakan, wajar karena siapa saja boleh mencalonkan diri. "Tapi kan nanti rakyat yang menentukan. Kalau cerita pantas atau tidaknya, artis seksi kurang kali la kayaknya," katanya.
Dia menambahkan, tetapi pantas atau tidak pantasnya terpulang kepada masyarakat."Biarla masyarakat yang menilai," ujarnya.
Sementara itu Teguh mengatakan,"Tidak pantaslah Balon Wali Kota Medan artis seksi, karena itu melambangkan keburukan dan tidak pantas dilihat anak-anak kecil," ujarnya.
Camel Petir memang cukup kontroversial. Foto-foto vulgar yang diduga dirinya kini beredar luas di internet. Dalam foto tersebut, penyanyi dangdut yang sempat dekat dengan mantan kekasih Zaskia Gotik, Vicky Prasetyo, ini tengah berada di tempat tidur, ia berpose tanpa mengenakan bra. Bagian dadanya ditutupi rambutnya yang panjang. Sedangkan kedua kakinya diangkat ke tembok.
Dalam foto lainnya, Camel Petir terlihat setengah berjongkok. Tangannya sengaja menutupi bagian payudaranya yang membuatnya terlihat makin seksi.
Sebelumnya, Ketua Umum terpilih Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Letjen TNI (Purn) Sutiyoso merestui penyanyi dangdut yang tenar dengan lagu 'Cuma Kamu Cin', Camel Petir maju di Pilkada Kota Medan 2015. Bang Yos, sapaan akrab Sutiyoso, bahkan memuji Camel yang dinilainya sebagai kader yang energik dan memiliki intelektualitas yang tinggi.
"Dia kader yang enerjik, sekolah di Medan, kuliah di Medan dan dia sarjana ekonomi. InsyaAllah nggak malu-maluin," ujar Bang Yos pada kongres beberapa waktu lalu.
Camel Petir yang memiliki nama lengkap Camelia Panduwinata Lubis mengaku terpanggil untuk maju di Pilkada Medan karena ingin membangun kota tempat kelahirannya.
Menurut wanita yang berparas cantik tersebut dia memiliki panggilan jiwa sebagai anak Medan untuk membenahi kota medan dari segala ketertinggalannya.
Dia menilai saat ini infrastruktur kota Medan harus dibenahi karena jalan di Medan banyak yang rusak, dia juga melihat lapangan kerja di Medan masih sempit dan iklim investasi juga belum begitu bisa dimanfaatkan secara optimal oleh pemerintah.
Mantan Atlit taekwondo dan mantan Duta narkoba Medan tahun 2005 ini juga mengkritisi keamanan khususnya di malam hari karena rentan terhadap tindak kejahatan.
"Mari memilih kandidat yang memperjungkan kota Medan agar lebih baik lagi dimasa yang akan datang dan bebas dari koruptor," kata Putri Intelegensia kota Medan 2005 ini kepada wartawan di Hotel Santika Dyandra, Selasa (21/5).
Menurutnya, saat ini sudah ada tiga partai yang mendukungnya, untuk menjadi orang nomor satu di Kota Medan yaitu partai PKPI, Hanura dan PDIP.