Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Martinus Sitompul mengatakan, kelompok begal sadis yang beraksi di wilayah Ibu Kota dan kota penyangganya memiliki markas atau tempat persembunyian yang cukup rapi. Mereka tak lagi menggunakan lokasi sepi dan tersembunyi untuk sarang dan tempat berkumpul.
Begal motor di Depok tertangkap polisi (Vivanews/Zahrul Darmawan)
"Biasanya pelaku ini sewa rumah atau menyewa kos. Di tempati, nantinya akan datang orang-orang berbeda yang secara bergantian ke tempat tersebut dan barang juga akan berganti-ganti tanpa dicurigai" kata Matinus, Kamis, 26 Februari 2015.
Rumah kos dan rumah kontrakan dipilih karena dinilai cukup aman serta mudah disamarkan sehingga mengurangi kecurigaan masyarakat.
"Mereka (para begal) kalau di masyarakat ada yang berbaur bersosialisasi membuka diri, tapi ada juga yang menutup diri," ujarnya menambahkan.
Untuk itu, polisi akan bekerja sama dengan RT RW dan kelurahan tempat rumah kos dan rumah kontrakan agar bisa memberi tahu orang-orang mencurigakan yang datang dari luar Jakarta.
"Kita akan menjalin komunikasi dengan aparatur warga. Ini berguna untuk membangun masalah informasi terkait keberadaan mereka dan apa saja aktifitas mereka dan sebagainya."