Sensor Unik Belahan Dada Drama China Bikin Penonton Protes

Nggak lama setelah tayang perdana Desember tahun lalu, drama China 'The Empress of China' jadi hits penduduk negeri tirai bambu itu.

Dibintangi Fan Bingbing (Iron Man 3, X-Men: DotFP) sebagai 'Wu Zetian, satu-satunya wanita dalam sejarah China yang pernah memerintah sebagai pemimpin tertinggi, drama ini mengambil setting waktu Dinasti Tang (618-907 CE). Tapi para penonton baru-baru ini dikecewakan, ketika drama tersebut tiba-tiba ditarik penayangannya, dimana pihak penyiar hanya menyatakan "kesalahan teknis". Drama tersebut kembali tayang beberapa hari kemudian, tapi justru malah menimbulkan kemaharan dan frustasi para penonton.

Sebelum memasuki pokok permasalahan, saya jelaskan sesuatu dulu.

Bagi kalian yang pernah mencari acara TV favorit kalian di media streaming kayak YouTube, pasti kalian pernah ketemu sama beberapa episode yang di share oleh user selain pihak creator atau distributor.

Video tersebut - yang pastinya melanggar aturan YouTube dan pasti nggak lama bakal dihapus - biasanya kualitasnya kayak kualitas DVD butleg yang dijual di kota kita.

Hal ini terjadi karena perubahan yang dilakukan pihak uploader untuk menghindari deteksi search engine dan robot 'penghancur' YouTube, dengan memotong videonya atau mengubah aspect ratio (jadinya kayak di zoom), supaya terlihat berbeda dari tayangan asli, atau mengubah audionya sehingga suara para karakter jadi lebih tinggi atau rendah.

Tapi walau dengan perubahan ini, bot YouTube dan para staff tetap bisa menghalau video ilegal ini hanya dalam beberapa jam setelah di upload.

Dan kayaknya bukan cuma pihak pelanggar YouTube yang doyan "crop" dan "zoom".

Pemerintah China juga ternyata melakukan itu supaya mata warganya terlindungi dari pemandangan yang sangat tidak baik untuk kesehatan mata: belahan dada.

Karena sepertinya banyak kelenjar susu yang nongol 1-2 inci dari beberapa kostum pemeran The Empress of China, sensor ketat China akhirnya memutuskan untuk menghapusnya dari peradaban. Daripada di blur atau memotong adegan yang memamerkan belahan dada dimana-mana (mendingan nggak usah tayang juga kan kalau banyak di cut), mereka memilih untuk memotong frame adegan yang menampilkan belahan tersebut. Jadinya yang tersisa cuma muka para aktris dan pundak yang keliatan. Detail background dan kostumnya pun jadi nggak keliatan.

"Jadinya kayak apa sih?"

Nih kayak gini nih..

Sebelum


Sesudah


Bayangin aja bro, ini baru satu gambar. Bayangin aja kamu lagi nonton satu film utuh yang isinya belahan dada doang, trus gambarnya kayak gini semua. Apa nggak pusing tuh mata???


Netizen di China pun bereaksi. Mereka membuat dan menshare gambar potongan adegan yang disensor tersebut, lalu 'menembelnya' dengan gambar coret-coretan.

Penasaran?























Pesan dari gambar-gambar ngakak ini sih cukup jelas:

"Perlakukan kami seperti bayi, dan kami akan bertingkah seperti bayi."

Kreatif.

Tapi peluang film The Empress of China untuk kembali ke situasi asal yang disukai para pria ini keliatannya kecil banget. Sayang banget, padahal film yang dibuat dengan sangat serius ini dikatakan menggunakan kostum yang dibuat semirip dan seakurat mungkin dengan sejarah.

Dan tentunya bukan bertujuan untuk merangsang, sampai-sampai dianggap cabul oleh pemerintah China.

Btw, nggak heran sih mereka protes. Aktrisnya aja menggoda begini.






Ehem..