Pemotor Harley ini Arogan, Pelat Bodong, Tak ada SIM, Tipu Polisi



Kendaraan yang ditunggangi pria ini begitu mentereng. Dandanannya saat mengemudikan motor ber-CC besar itu pun begitu gagahnya. Tapi sayang, tak sebanding dengan kelakuannya. Dia coba menerobos ruas jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat arah Medan Merdeka Barat meski ada petugas.

Padahal, sejak sebulan lalu ruas jalan protokol ini sudah disterilkan untuk kendaraan roda dua. Kebijakan ini atas usulan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama untuk mengurangi macet.

Dengan berbagai intrik dia coba kelabui petugas Penjagaan dan Pengaturan Lalu lintas (Gatur) Ditlantas yang sedang berjaga. Berikut cerita kejadian pada Minggu 18 Januari kemarin:

1. Coba terobos kawasan dilarang melintas motor



Peristiwa itu bermula saat petugas Penjagaan dan Pengaturan Lalu Lintas (Gakur) Ditlantas Polda Metro Jaya sedang melakukan tugasnya di sekitar lokasi. Anggota adalah Ipda Fathur Rozi, Panit II Unit Urai Tindak Till Satuan Gatur Ditlantas PMJ bersama 4 anggotanya Briptu Gogoh Harbeka, Briptu Bekti Sundawan, Briptu Ipnu Zanuri dan Bripda Yendri Pranata.

"Minggu sekitar pukul 11.00 WIB tepatnya di sekitar wilayah Bundaran HI, Ipda Fathur Rozi bersama 4 anggota tersebut sedang melaksanakan tugas pembatasan lalu lintas," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Martinus Sitompul.

Sekitar pukul 13.05 WIB, sebuah motor besar (moge) warna putih motif kombinasi (warna-warni) dengan nopol B 6168 ESG melintas dengan mengambil jalur paling kiri dari arah Kebon Kacang menuju arah utara atau Sarinah. Sehingga terpaksa harus diberhentikan oleh beberapa anggota lalu lintas yang bertugas tidak jauh dari arah moge tersebut.

2. Kabur sampai buat polisi jatuh



Petugas kemudian coba memberhentikan motor itu. Polisi minta pengendara menunjukkan surat-surat kendaraannya.

"Saat berhenti Ipda Fathur menghampiri moge tersebut dengan memberikan hormat salam dan menanyakan kelengkapan surat-surat kendaraan tersebut dan pengendara motor besar bernopol B 6168 ESG tersebut, yang bersangkutan menjawab 'sebentar, saya ambil surat kendaraannya di teman saya," terang Kombes Martinus.

Tanpa membawa motornya, pria yang belum diketahui identitasnya itu masuk ke Mal Plaza Indonesia. Hampir 45 menit, dia tak kembali.

"Lalu anggota meminta petunjuk kepada pimpinannya dan disarankan agar kendaraan tersebut dibawa ke Subdit Gakkum. Karena tidak ada anggota yang berani membawa atau tidak mengerti bagaimana cara memakai moge tersebut, maka anggota menunggu sampai pelanggar tersebut datang," tambahnya.

Mantan Kabid Humas Polda Jabar ini menambahkan, pukul 14.05 WIB si pelanggar datang. Melihat pria yang berjaket kulit bertuliskan Harley Davidson di bagian belakang, Ipda Fathur memerintahkan dua anggotanya untuk membawa moge tersebut ke Subdit Gakkum dengan cara, satu anggota membawa kendaraan dinas dan satu anggota ikut dengan si pelanggar.

"Ternyata pada saat anggota ikut naik kendaraan tersebut, si pelanggar langsung tancap gas ke arah Kebon Kacang, hingga menyebabkan anggota atas nama Briptu Ipnu Zanuri yang dibonceng pelanggar (pengemudi moge) terjatuh," jelasnya,

"Selanjutnya 2 anggota lainnya berusaha untuk mengejar, tetapi tidak terkejar."

3. Pakai pelat bebek Yamaha

Sampai kini, belum diketahui identitas si pemotor. Tapi sudah dapat dipastikan nomor polisi B 6168 ESG yang terpasang di motor itu palsu.

"Itu pelat motor bebek Yamaha," Kasubdit BinGakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Hindarsono.

4. Tak punya SIM dan STNK

Kasubdit Gatur AKBP Haru mengatakan, selain memakai pelat bodong, si pemotor itu juga tak dapat menunjukkan surat-surat resmi atas kendaraan yang dia kendarai.

"Waktu ditanya surat-suratnya tidak ada, SIM dan STNK-nya juga tidak ada," kata Haru.

"Pelakunya belum tahu siapa. Masih dicari," pungkasnya.

5. Pemotor Harley arogan tak perlu dimaafkan!

Sebagai pembuat kebijakan, Ahok kesal mendengar peristiwa itu. Dia meminta polisi tak segan menindak pemotor nakal seperti itu. Sekalipun tunggangan mereka bukan merek biasa.

"Kalau tidak ada surat disita saja," tegas Ahok.

Dihubungi terpisah, Wasekjen Jakarta Chapter Harley Owner Group (HOG) Herry H Bachtiar, juga tak kalah kesal mendengar kejadian semacam itu.

"Kalau mampu beli Harley, harus mampu juga bayar pajak. Kalau nggak mampu bayar pajak, jangan beli Harley," sindir Herry saat berbincang dengan merdeka.com.

Herry memastikan pengendara bodong seperti itu tak terdaftar di klub Harley. Merekalah yang sering buat ulah di jalan raya.

"Kalau di Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) atau di Harley Owner Group (HOG) setiap orang yang mau masuk, selalu kita cek surat kendaraannya. Baru bisa masuk," tegas Herry.