Ilmuwan Ini Melatih Lebah untuk Mendeteksi Kanker dalam 10 Menit

Binatang seperti anjing memiliki penciuman yang tajam, dan dalam beberapa penelitian bisa dimanfaatkan untuk mendeteksi kanker. Binatang lain yang bisa melakukannya adalah lebah, bahkan lebih akurat dari anjing.

Seorang ilmuwan di Portugis menciptakan sebuah teknik baru untuk mendeteksi kanker. Bukan dengan peralatan serba elektronik, melainkan dengan memanfaatkan indra penciuman lebah.

Caranya, pasien diminta menghembuskan napas di sebuah wadah kaca yang di dalamnya ada seekor lebah. Disediakan pula satu wadah lain, dan jika si lebah terbang berpindah ke wadah yang satunya maka itu berarti ada penyakit pada tubuh pasien.

Susana Soares, ilmuwan yang mempresentasikan teknik ini di Dutch Design Week di Eindhoven bulan lalu mengatakan bahwa penciuman lebah bisa mendeteksi adanya kanker. Namun kemampuan itu tidak dimiliki sembarang lebah, melainkan yang sudah dilatih khusus.

"Lebah itu bisa dilatih dalam waktu 10 menit saja," kata Soares seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (22/11/2013).

Para ilmuwan mengungkap bahwa dibandingkan dengan anjing pelacak, lebah memiliki penciuman yang lebih tajam. Lebah bahkan bisa dilatih untuk mendeteksi bom. Sebuah perusahaan bernama Insecintel pernah melatih 'lebah pelacak' untuk dipekerjakan dalam operasi anti-teror.

Cara melatih lebah adalah dengan memberinya paparan bau tertentu sebelum diberi makan dengan larutan gula dalam air. Sepanjang hayatnya, lebah akan mengingat bau yang dihirupnya sesaat sebelum dihadiahi air gula.

Selain untuk mendeteksi kanker, lebah diklaim bisa mendeteksi sejumlah penyakit lain. Di antaranya adalah tuberculosis (TB atau TBC), diabetes dan, lebih spesifik lagi adalah kanker kulit dan kanker paru.