Hiiyy! Orang ini Pelihara Ribuan Tikus Liar

Jika biasanya kuil digunakan sebagai tempat ibadah, tidak dengan kuil di Bikaner, India. Kuil di sana juga menjadi 'rumah' bagi 20.000 tikus yang dianggap keramat. Sampai-sampai banyak turis terheran-heran dibuatnya. Jangan kaget jika masuk ke kuil yang diberi nama The Karni Mata Temple, Anda akan disambut oleh banyak sekali tikus berwarna hitam.

Ets, bukan berarti tempat ini jorok, tapi karena memang jemaahnya yang sengaja memelihara tikus-tikus tersebut. Pengurus kuil dan juga jemaah sangat menyayangi tikus-tikus tersebut. Mereka pun dimasukkan dalam golongan yang suci dan disebut Kabbas. Tidak hanya puluhan atau ratusan, tikus yang ada di The Karni Mata Temple ini berjumlah 20.000 ekor. Wow!



Selain tinggal, mereka juga makan dan minum di kuil ini. Sekali melangkah, pasti Anda langsung bisa melihat ada tikus di mana-mana. Gagang pintu, kolong meja, di sela-sela ventilasi, dan di mana pun ada ruang pasti di situ ada tikus. Untuk memeliharanya, pengelola kuil menyediakan puluhan mangkuk berukuran besar berisi susu dan makanan untuk si tikus.

Ada juga pengunjung yang dengan sengaja membawa makanan dari luar untuk memberi makan hewan yang dianggap keramat tersebut. Saking sayangnya dengan tikus, ada peraturan khusus di kuil ini. Dari situs resminya, Selasa (18/9/2012), Anda harus berhati-hati saat berjalan agar tidak menginjak satu ekor pun tikus di sini. Jika hal tersebut terjadi dan tikus mati, Anda harus mengganti satu ekornya dengan emas murni seberat tikus yang mati.



Untuk menjaga agar tikus tidak berkurang jumlah di sini, kuil ini juga dilengkapi kawat setrum di halaman depan dan belakangnya. Kawat-kawat tersebut digunakan agar tidak ada burung pemangsa yang bisa memakan tikus. Bahkan, ada petugas khusus yang menjaga dan merawat para tikus tersebut. Saking istimewanya, banyak turis sengaja berkunjung ke kuil ini. Tidak jarang sebagian dari mereka pasti bertanya, "Mengapa tikus sangat istimewa di kuil ini?"

Pada abad ke-14, salah satu anak dari klan Karni Mata mati. Keluarga mencoba untuk membawa anak tersebut kembali ke kehidupan. Saat itu dewa kematian yaitu Yama mengatakan bahwa si anak tersebut sudah berenkarnasi menjadi seekor tikus. Semenjak itulah tikus mulai menjadi bagian dari keluarga di kuil ini.



Saking istimewanya si tikus, bahkan sampai makanan dan minuman sisanya pun menjadi berharga. Banyak wisatawan menyantap makanan atau minuman sisa tikus di sini karena dianggap memiliki khasiat. Percaya tidak percaya...