Kata-kata Ruhut yang Picu Amarah FPI



Rapat dengar pendapat antara Komisi III DPR dengan Front Pembela Islam (FPI) danForum Umat Islam (FUI) Selasa (22/5/2012) kemarin ricuh. Rapat yang membahas masalah konser Lady Gaga di Jakarta itu mendadak memanas karena perkataan Ruhut.

Rapat awalnya berjalan dengan damai, sejumlah perwakilan FPI dan FUI mendapat kesempatan pertama untuk menyampaikan alasan penolakan konser Lady Gaga. Setelahnya Ahmad Yani dari Fraksi PPP dan Andi Cakra Widajaya dari Fraksi PAN menyampaikan pendapat.

Tapi, saat Ruhut Sitompul mewakili fraksi partai Demokrat berbicara suasana rapat mulai memanas. Ruhut yang diminta untuk menyampaikan pendapat soal konser Lady Gaga malah membahas masalah anarkis yang dilakukan ormas seperti FPI.

“Dalam negara Pancasila ini, pemerintah sah harus kita dukung, dan jangan coba-coba bertindak anarkis,” tegas Ruhut saat dimintai pendapat dalam rapat. Bahkan, Ruhut meminta pihak yang menolak (FPI) untuk menghormati dan mendukung keputusan kepolisian yang memperbolehkan konser.

“Jangan anarkis. Ormas pun kalau anarkis (akan) dibubarkan,” tegas Ruhut yang dulunya mantan artis seperti dikutip dari JPNN, Rabu (23/5/2012).

Perkataan Ruhut itulah yang akhirnya memicu emosi perwakilan FPI dan FUI dalam rapat. Alkhattath Sekjen FUI langsung merespon dan mempertanyakan maksud dari pernyataan Ruhut tersebut. Sementara itu juru bicara FPI Munarman memutuskan untuk walk out dari rapat.

Karena kondisi rapat yang mulai memanas, rapatpun akhirnya ditutup. Bukannya tenang, salah satu anggota FUI yang juga merupakan Ketua Majelis Intelektual Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Alfian Tanjung langsung menghampiri Ruhut setelah rapat ditutup.

“Apa maksud Anda bicara seperti itu?” teriak Alfian. Ruhut pun menjawab pertanyaan itu dengan percaya dirinya. “Ini (Gedung DPR) rumah saya, saya berhak mengatakan apa saja. Itu hak konstitusi saya,” jawab Ruhut dengan nada yang tidak mau kalah.

Untuk menghindari adanya amuk masa, Ruhut pun diamankan ke ruang sekretariat Komisi III DPR oleh petugas Pamdal DPR. Ruhut dimasukan ke ruangan tersebut agar tidak ada aktivis FPI dan FUI yang mengetahuinya.

Saat itu terlihat beberapa aktivis dari FPI dan FPU yang mondar mandir di sekitar ruang rapat Komisi III dan berteriak-teriak mencari keberadaan Ruhut. “Mana itu provokator, dia yang bikin kita jadi anarkis,” teriak salah seorang aktivis.

Tak lama setelah FPI dan FUI membubarkan diri, Ruhut pun keluar dari ruangan sekretariat Komisi III DPR. Ia mengatakan bahwa kalau dirinya tidak pernah sembunyi. Apalagi dia adalah ketua Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan TNI (FKPPI).

Ruhut bahkan dengan lantangnya mengaku tidak akan meminta maaf terkait pernyataannya saat rapat. “Tanyakan kepada kodok! Biar kodok tertawa termehek-mehek, karena apa yang harus dimintakan maaf? Saya laki-laki mantap, masuk lah barang itu,” tandas Ruhut.

Konser Lady Gaga sendiri masih belum bisa dipastikan kelangsungannya. Penolakan dari berbagai elemen kini mulai bermunculan. Akankah konser Lady Gaga dibatalkan?